Jakarta (ANTARA) - China Passenger Car Association Secretary (CPCA) menerbitkan sebuah artikel pada 2 Mei, yang mengungkapkan bahwa tren global new energy vehicles (NEVs) pada tahun 2023 relatif stabil, di mana EV dan PHEV disebut sebagai kendaraan energi baru di China.

Laman carnewschina.com pada Selasa (2/5) waktu setempat melaporkan sejak Januari hingga Maret 2023 sebanyak 2,55 juta NEV terjual di seluruh dunia, dengan EV menyumbang 70 persen dan PHEV menyumbang 30 persen.

Adapun pasar China menyumbang 59 persen atau sekitar 1,5 juta unit dari penjualan ini.

Artikel tersebut menyatakan bahwa kendaraan komersial hanya menyumbang 3 persen dari NEV dunia, dengan kendaraan penumpang energi baru sebagai jenis utama.

Baca juga: Tesla bangun pabrik baterai di Shanghai

Tren kendaraan penumpang energi baru di dunia kuat pada tahun 2023, dengan peningkatan year-on-year sebesar 26 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.

Meskipun China menghapuskan kebijakan subsidi EV pada 1 Januari 2023, penjualan NEV masih meningkat sebesar 25 persen pada Q1 2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.

CPCA menyebut peningkatan ekspor mobil China pada tahun 2023 juga telah berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan industri mobil.

Pada Q1 2023, Tiongkok mengekspor 775.000 kendaraan, yang setara dengan lebih dari 15 persen dari total produksi mobil Tiongkok.

Ini mewakili peningkatan 87 persen dalam volume ekspor dibandingkan dengan Q1 2022, di mana hanya 413.000 kendaraan yang diekspor.

NEV menyumbang 28 persen dari mobil yang diekspor. Misalnya, Perusahaan BYD mengekspor 2.598 EV pada Q1 2022, sementara pada Q1 2023, mengekspor 38.722 EV, menandai peningkatan 14 kali lipat.

BYD telah menjadi juara penjualan EV teratas di negara-negara seperti Thailand dan Israel pada Q1 2023.

Pangsa pasar NEV juga meningkat pesat di seluruh dunia. Pada Q4 2022, NEV menyumbang 17 persen dari total penjualan mobil, sedangkan pada Q1 2023, mencapai 13 persen.

Proporsi NEV di Tiongkok adalah 28 persen, Jerman adalah 18 persen, Norwegia adalah 71 persen, Amerika Serikat adalah 8 persen, dan Jepang adalah 3 persen.

Hal itu menunjukkan ada perbedaan signifikan dalam proporsi NEV dalam total penjualan mobil di antara negara-negara di seluruh dunia.

Baca juga: Produsen mobil listrik China ekspansi usaha di Thailand

Baca juga: IEA: Penjualan mobil listrik diperkirakan melonjak 35 persen pada 2023

Baca juga: BYD kalahkan Volkswagen sebagai merek mobil terlaris di China

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023