Bangkok (ANTARA News) - Yang namanya jawara, walaupun sudah tidak lagi pegang mahkota juara, tetap saja jago. David Coulthard, yang pernah membela McLaren dan kini menjadi pembalap ketiga Redbull Renault, membuktikan hal itu di arena Race of Champoins 2012, di Bangkok, Thailand.

Dia nge-drift mobil balap Formula 1-nya di arena buatan di Stadium Raja Mangala, Bangkok. Raungan mesin 10 silinder 3.000 cc bertenaga di atas 800 tenaga kuda itu memekakkan telinga dan sangat mirip dengan jeritan jet. Mesin bertenaga sebesar itu dia pakai memutar-mutar (drift) mobil Formula 1 musim balap 2012.

Tampil bersama para "jawara" balap otomotif di bidang masing-masing dan masanya, dia dijagokan menjadi juara bersama Michael Schumacher (tujuh kali juara Formula 1), Jorge Lorenzo (GP 2012), Michael Doohan, dan tentu saja Sebastian Vettel yang juara Formula 1 tiga kali (2010-2012). Jadilah arena para jawara itu unjuk kemampuan, karena keseluruhan mereka ada 14 orang. 

Arena Race of Champions 2012 sengat sangat sempit dan pendek. Lebar lintasan tidak lebih dari sepuluh meter pada sisi terluar, dibuat menjadi dua lingkaran yang bersilangan dan masing-masing pacu untuk dua pembalap saja. Stadium sepakbola itu sejenak disulap jadi arena balap mobil one make race memakai Toyota 86, super car terbaru Toyota. 

Coulthard memain-mainkan gas dan memacu mobil Renault-nya dalam kecepatan yang cukup kencang untuk lintasan sependek dengan tikungan tajam itu. Bayangkan saja, untuk menang dua putaran penuh, cuma perlu waktu sekitar 90 detik saja!

Tiba-tiba dia putar sekuat-kuatnya mobil Renault sedemikian rupa. Raungan dan jeritan mesinnya terkesan menyeramkan tapi juga memberi sensasi tersendiri, ditambah terjadi di dalam "ruangan" sehingga efek itu makin terasa. Entah berapa putaran dia buat untuk pertunjukan dua kali itu, karena sangat tangkas dan memesona.

Memakai seragam tim Redbull Renault, pembalap Skotlandia itu tidak menyisakan sedetikpun perhatian penonton teralih dari penampilan mobil dan dirinya. Asap tebal gesekan ban kompon lunaknya memenuhi udara dan bau ban terbakar cukup sengit tercium hidung. 

Tepat sebelum memasukkan kembali mobilnya ke paddock, dia keluar dari cockpit dan memberi salam khas Thailand, tangan terkatup di depan dada. (*)
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012