PT Wuling Motors (Wuling) pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, telah resmi menghadirkan kendaraan elektrik pertama mereka yang disebut dengan Wuling Air Ev.
Mobil ramah lingkungan ini hadir dalam dua versi, Standar Range yang diklaim Wuling dapat menempuh jarak sejauh 200 km dalam sekali pengisian dan Long Range dalam catatannya mampu menjelajah hingga 300 km.
ANTARA diberikan kepercayaan untuk mengeksplorasi lebih dalam Wuling Air Ev selama lima hari dengan menggunakan varian atas atau Long Range. Kesempatan yang diberikan ini, ANTARA manfaatkan untuk menjelajah Ibu Kota menggunakan Wuling Air Ev.
Selama lima hari penggunaan, total pengeluaran untuk mengisi daya hanya cukup bermodalkan Rp30 ribuan. Pada saat menerima unit yang diberikan, informasi yang tertera pada layar yang dimiliki Wuling Air Ev baterai tersisa hanya 23 persen atau jarak yang bisa dicapai sejauh 69 km.
Langkah pertama adalah mencari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), meski pihak Wuling mengklaim bahwa baterai yang tersisa masih cukup untuk mengitari beberapa area Jakarta.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, SPKLU PT Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, menjadi sasaran pengisian ulang daya kendaraan listrik Wuling. Sebagai catatan, para pemilik kendaraan listrik harus terlebih dahulu mengunduh aplikasi Charge In untuk bisa menggunakan SPKLU milik PT PLN.
Pada kesempatan ini, kami hanya mengisi daya sebanyak 3kWh yang menghabiskan biaya sebesar Rp10.288 dengan waktu pengisian selama 33 menit. Setelah menunggu lebih dari 30 menit, baterai terisi kembali hingga 38 persen dan mampu berjalan hingga 108 km.
Keesokan harinya kami mulai menjelajah Ibu Kota, mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Pusat, Barat, Utara, dan kembali lagi ke Jakarta Selatan. Adaptasi di hari pertama menggunakan kendaraan elektrik ini tidaklah sulit. Untuk pengemudi yang biasa menggunakan kendaraan bertransmisi matik sudah pasti cepat menguasai mobil yang diproduksi secara lokal ini.
Pada hari ketiga, pengisian dilakukan di charging station milik Pertamina di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sama dengan yang dimiliki oleh PLN, pengguna kendaraan listrik juga diharap sudah memiliki aplikasi My Pertamina.
Sesampainya di sana, petugas Pertamina akan siap siaga membantu setiap pengunjung yang hendak melakukan pengisian daya baterai kendaraan listrik mereka. Jadi, untuk pengguna baru tidak perlu khawatir ketika hendak mengisi daya di gerai tersebut, karena akan dipandu oleh petugas yang berjaga.
Pada kesempatan ini, kami mencoba pengisian dengan daya yang lebih banyak. Pada saat pengisian, baterai yang tersisa hanya 18 persen, selama kurun waktu satu jam, baterai terisi hingga 50 persen atau 150 km dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp24 ribu.
Selama perjalanan, kendaraan yang sudah banyak diasupi dengan berbagai teknologi canggih di dalamnya membuat para pengemudi tidak merasa bosan. Terlebih, mobil mungil ini sangat mumpuni untuk diajak menyalip pada saat kondisi macet.
Memang, dimensi mungil yang dimiliki mobil ini menjadi salah satu kelebihan ketika dalam kondisi macet yang memudahkan Wuling Air Ev untuk menyelinap di tengah kemacetan ibu kota.
Kembali berbicara teknologi, Wuling Air ev sudah dilengkapi dengan IoV (Internet of Vehicle) atau Wuling Remote Control App, fitur perintah suara pintar berbahasa Indonesia pertama dan satu-satunya di industri otomotif Indonesia, yaitu WIND (Wuling Indonesian Command) serta fitur Easy Home Charging yang memungkinkan penggunanya bisa melakukan pengisian daya dengan mudah.
Wuling juga telah menghadirkan sistem EPS (electric power steering) sebagai standar, sehingga membuat setir mobil ini mudah dikendalikan ketika digunakan. Dengan desain ringkas, setir mobil Wuling Air ev terintegrasi dengan tombol multifungsi yang bisa mengatur sistem audio dan menu.
Dalam catatan, Wuling sudah memberikan asupan suspensi yang menggunakan MacPherson Strut dan suspensi belakang memakai Multi-Link. Mobil mungil ini juga ditopang dengan penggunaan berukuran 12 inci dengan ban berukuran 145/70 yang semakin membuat kendaraan ini sangat imut.
Di roda depan dan belakang, pengereman tipe Long Range sudah menggunakan tipe cakram. Sementara untuk Standard Range, hanya pengereman bagian depan yang telah dibubuhi rem cakram, bagian belakangnya masih memakai tipe drum.
Dengan memiliki tubuh yang imut dan warna yang juga mencolok, tentu akan mengundang perhatian para pengguna jalan lainnya. Tidak sedikit ketika di setiap pemberhentian banyak yang melihat dan juga tidak segan untuk bertanya mengenai kendaraan ini.
Interior
Wuling tentu tidak hanya memperhatikan bagian eksterior agar mendapatkan perhatian konsumen Indonesia. Jenama asal Tiongkok ini, ternyata cukup lihai memperhatikan bagian dalam agar tetap seimbang untuk mencuri perhatian konsumen kendaraan elektrik lokal.
Seperti kebanyakan kendaraan masa depan, Wuling menerapkan hal itu dengan konsep modern dan stylish pada bagian dalamnya. Meski, hal itu terlihat pada bagian pengemudi dan penumpang depan saja.
Mobil ini hadir dengan penggunaan Intelligent Tech Dashboard di bagian depan yang menghadirkan sentuhan kecanggihan melalui Integrated Floating Wide Screen.
Bagian ini terdiri dari head unit yang sudah dilengkapi dengan konektivitas internet, sehingga pengguna bisa mengatur navigasi dan mengakses beragam hiburan yang menjadikan perjalanan semakin menyenangkan.
Dengan konfigurasi teknologi pintar kaya fungsi serta pengaplikasian Synthetic Leather Seat di seluruh bangku, semakin memberikan atmosfer yang nyaman selama berkendara.
Meski berukuran kecil, Wuling juga tidak meninggalkan aspek keselamatan yang sudah dibekali dengan fitur mumpuni. Mobil ini dilengkapi dengan sistem Anti Lock Brake System (ABS) dan Electronic Brake-force Distribution (EBD).
Selain itu, mobil listrik ini juga sudah dihadirkan sistem pemantauan tekanan ban melalui fitur TPMS dan radar untuk mundur, serta dua pengait kursi keselamatan anak ISOFIX.
Memang, mobil listrik pertama dari Wuling di Indonesia ini banyak diungguli untuk ibu-ibu muda yang aktif untuk mengantar jemput anak ke sekolah atau hanya untuk berbelanja keperluan rumah tangga.
Hal itu memang dirasakan, ketika bagian belakang dimuati dengan dua orang dewasa, tingkat kenyamanan agak kurang didapati. Karena memang, dimensi yang dimiliki oleh Wuling Air Ev itu sendiri.
Mobil listrik Wuling ini memiliki dimensi yang compact dengan panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm dan tinggi 1.631 mm. Selain itu, Wuling Air ev juga memiliki ground clearance 1.940 mm.
Tenaga
Meski memiliki bodi yang mungil, Wuling tidak mengabaikan sisi performa. Mobil ini memiliki dua mode berkendara Sport dan juga Eco yang bisa dipilih oleh pemiliknya. Tentu itu semua sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.
Jika kita menggunakan mode Sport, maka penggunaan baterai akan lebih boros ketimbang pemilik yang senang menggunakan mode biasa atau Eco. Untuk perjalanan dalam kota, mode Eco sudah sangat mendukung selama yang ANTARA rasakan.
Wuling Air Ev ini dibekali dengan motor listrik penggerak roda belakang bertenaga 30 kW atau 40,7 dk. Hadirnya Rotary Gear Selector sebagai pengoperasi transmisi dengan knop putar yang dihiasi chrome ring membuat mobil ini semakin futuristik dan elegan.
Konsol tengah kendaraan ini juga turut dilengkapi dengan tombol pengoperasian jendela elektrik, Electric Parking Brake, dan Auto-Vehicle Holding.
Wuling Air Ev sendiri memiliki berbagai pilihan warna yang menarik, seperti Pristine White, Avocado Green, Lemon Yellow, Peach Pink, dan Galaxy Blue.
Di Indonesia, Wulinng Air Ev dibadnerol dengan harga mulai dari 250 juta rupiah untuk varian Air ev Standard Range dan 300 juta rupiah untuk varian Air ev Long Range.
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023