Mesin bensin di dalam SUV PHEV yang terkena dampak ini cenderung mati karena masalah yang oleh pabrikan disebut sebagai hilangnya komunikasi.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) telah melaporkan bahwa SUV yang terkena dampak dapat mengalami kondisi mati mesin yang disebabkan oleh reaksi diagnostik perangkat lunak kendaraan terhadap kesalahan akibat hilangnya komunikasi.
Baca juga: Tiga mobil Jeep muncul di "Jurassic World Dominion"
Insiden kehilangan tenaga saat mengemudi seperti itu bisa menjadi risiko besar. Sementara itu, karena masalah ini, Jeep juga telah mengeluarkan pesanan penghentian penjualan secara nasional untuk Wrangler 4xe.
SUV Jeep Wrangler 4xe PHEV yang terkena dampak dibuat antara 2 September 2020 dan 17 Agustus 2022. Namun, Jeep Wrangler non-hybrid bukan bagian dari kampanye penarikan ini, kata pembuat mobil tersebut.
Disebutkan pula, akibat masalah tersebut, perseroan telah menerima 196 klaim garansi dan 65 laporan lapangan. Selain itu, dua kecelakaan dan satu cedera telah dilaporkan, berpotensi terkait dengan cacat pada PHEV Jeep Wrangler 4xe.
Sementara alasan pasti di balik masalah tersebut masih belum jelas, penarikan kembali pembuat mobil tersebut menunjukkan bahwa perbaikannya akan relatif mudah.
Jeep mengatakan bahwa diler akan memperbarui perangkat lunak kalibrasi dalam modul kontrol transmisi, tekanan kontrol hibrid, dan prosesor kontrol hibrid tambahan.
Pemilik kendaraan yang terkena dampak akan menerima email resmi dari merek milik Stellantis mulai 12 Januari 2023. Selain itu, mereka yang telah membayar untuk memperbaiki masalah di SUV mereka berhak mengklaim pengembalian dana.
Jeep Wrangler adalah salah satu model terlaris dari merek tersebut, dan Wrangler 4xe hadir sebagai salah satu model utama di bawah strategi elektrifikasi pembuat mobil.
Jeep Wrangler 4xe memasangkan mesin pembakaran internal empat silinder 2.0 liter turbocharged dengan motor listrik 100 kW yang mengambil energi dari paket baterai 17 kWh. Mesin bensin tersebut dikawinkan dengan transmisi delapan percepatan.
Mobil ini diklaim dapat menempuh jarak hingga 35 km hanya dengan tenaga listrik. Powertrain PHEV dapat menghasilkan tenaga puncak 375 hp dan torsi puncak 637 Nm. Motor listriknya sendiri mampu menghasilkan tenaga maksimal 134 hp. Demikian seperti disiarkan Hindustan Times, Sabtu.
Baca juga: Jual 1,281 juta mobil, Stellantis kantongi pendapatan 42,1 miliar euro
Baca juga: Pecah kongsi, GAC pertanyakan komitmen Stellantis
Baca juga: Wisata petualangan menantang naik Jeep di Kulon Progo
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022