Dengan peluncuran sembilan mobil listrik berbasis baterai (BEV), maka hingga akhir 2024 total BEV yang ditawarkan oleh perusahaan hasil penggabungan Fiat Chrysler dan Peugeot ini sebanyak 47 model.
Ambisi Stellantis itu cukup beralasan karena penjualan global BEV-nya meningkat 22 persen pada kuartal pertama tahun ini dibanding periode sama 2022.
Baca juga: Stellantis dan Samsung perluas pabrik baterai EV di Amerika Serikat
Bahkan, Jeep Avenger, BEV pertama dari Stellantis dinobatkan sebagai “Mobil Eropa Tahun Ini 2023” dan juga diakui sebagai “SUV Keluarga Terbaik Dunia pada tahun 2023” oleh Women’s World Car of the Year Awards.
Pada kuartal pertama 2023, Stellantis melaporkan penjualannya naik 7 persen yang antara lain didorong oleh pasokan semikonduktor yang membaik dibanding kuartal pertama 2022.
Stellantis mencatatkan penjualan 1,476 juta unit pada kuartal pertama 2023, naik 7 persen, sementara jumlah persediaan kendaraan baru 1,3 juta unit per 31 Maret lalu yang mencerminkan kembalinya tingkat persediaan normal.
Baca juga: Mobil listrik Xiaomi dikabarkan hadir dengan jangkauan terpanjang
Dengan performa penjualan yang lebih baik, Stellantis mampu menghasilkan pendapatan bersih 47,2 milar euro (Rp783,5 triliun), naik 14 persen dibanding kuartal pertama 2022.
"Stellantis memulai tahun 2023 dengan baik, mempertahankan momentum dari tahun 2022 yang luar biasa dan membukukan pengiriman yang kuat serta pendapatan bersih di semua segmen," kata Chief Financial Officer Stellantis Richard Palmer dikutip dari pernyataan resmi, Selasa.
Baca juga: LGES dan Stellantis hentikan konstruksi pabrik baterai EV di Ontario
Pewarta: Suryanto
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023