Jakarta (ANTARA) - Pabrikan otomotif asal Jepang Hino Motors Ltd telah membatalkan rencana produksi truk di Rusia.

Dilansir Kyodo, para petinggi perusahaan mengatakan pabrik perakitan yang sedang dibangun di negara itu rencananya akan segera dijual setelah pembangunannya selesai.

Anak perusahaan pembuat truk Toyota Motor Corp tersebut mengatakan keputusan itu dibuat setelah memeriksa kembali operasi di luar negeri dan lingkungan bisnis. Perusahaan menekankan hal ini tidak terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina atau serangkaian skandal Hino baru-baru ini.

Baca juga: Hino diperintahkan "recall" 20.900 kendaraan karena penipuan data

Hino menangguhkan pengiriman sebagian besar truknya di pasar domestik setelah terperosok dalam serangkaian skandal yang melibatkan pemalsuan data mesin, termasuk yang menyangkut emisi kendaraan dan efisiensi bahan bakarnya, yang membuat perusahaan berada dalam situasi kritis.

Sebuah usaha patungan yang mengembangkan teknologi kendaraan generasi berikutnya mengatakan bulan lalu akan mengeluarkan Hino karena skandal tersebut, dengan Hino untuk mentransfer 10 persen sahamnya ke perusahaan induk Toyota.

Sebuah pabrik di Khimki, Moscow Oblast, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada pertengahan 2020 tetapi tertunda, akan mengimpor suku cadang dari Jepang dan merakit sekitar 2.000 kendaraan per tahun. Perusahaan berencana untuk menghabiskan sekitar 2 miliar yen (14,3 juta dolar AS).

Hino mengekspor kendaraan dari Jepang ke Rusia tetapi telah menangguhkan pengiriman tersebut karena perang di Ukraina.

Baca juga: Hino dikeluarkan dari kemitraan kendaraan komersial dipimpin Toyota

Baca juga: Mengenal Fire Truck PPA yang curi perhatian pengunjung GIIAS 2022

Baca juga: Hino nilai kebijakan mudik jadi angin segar industri bus
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022