Kuala Lumpur (ANTARA) - Kendaraan serbaguna All-New Perodua Alza produksi perusahaan mobil Malaysia dapat pemesanan hingga lebih dari 30.000 unit meskipun belum diluncurkan.

Faktor utama banyaknya pesanan, menurut Presiden dan Pejabat Tinggi Eksekutif Perodua Zainal Abidin Ahmad, karena pelanggan ingin memanfaatkan sepenuhnya inisiatif pembebasan pajak penjualan yang berakhir pada 30 Juni 2022.

Dari rilis media yang dikeluarkan di Kuala Lumpur, Rabu (20/7), ia mengatakan lebih dari 200.000 pemesanan yang saat ini mereka pegang, hampir 15 persen adalah untuk mobil model baru tersebut.

Faktor lain yang membuat pemesanan tinggi, menurut dia, yakni paket keseluruhan yang ditawarkan All-New Perodua Alza. Termasuk fitur keselamatan yang ditingkatkan seperti enam airbag, advanced safety assist, penawaran digital yang disempurnakan, ruang yang cukup dan kenyamanan berkendara yang lebih baik.

Baca juga: Perusahaan otomotif Malaysia jual 6.988 kendaraan selama Agustus

Baca juga: Industri otomotif Malaysia diperkirakan merosot pada 2016


Mobil baru yang kemarin peluncurannya dihadiri Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob tersebut menerima lebih dari 30.000 pemesanan sejak perusahaan mobil kompak itu menerima pesanan pada 23 Juli 2022. Menurut Perodua, itu tertinggi dalam sejarah merek mereka.

Hampir 4.000 pelanggan mengubah pesanan Perodua Alza mereka ke versi terbaru, bahkan sebelum pembukaan pemesanan diumumkan secara resmi.

Zainal mengatakan pelanggan sudah mulai bisa menerima mobil tersebut dari 195 showroom penjualan resmi di seluruh negeri. Selain itu, mereka yang memesan sebelum 30 Juni akan menerima kendaraan sebelum batas waktu 31 Maret 2023.

All-New Perodua Alza secara resmi dijual dengan harga 62.500 ringgit Malaysia (RM) (setara Rp210.185.907,50) untuk varian X, RM68.000 (setara Rp228.682.267,36) untuk varian H dan RM75.500 (setara Rp253.904.576,26) untuk varian AV (harga di Malaysia Barat, dengan Pajak Penjualan dan tanpa asuransi).

Bagi mereka yang memesan Perodua Alza All-New pada atau sebelum 30 Juni 2022 dan menerima unit mereka pada atau sebelum 31 Maret 2023 akan menikmati harga yang lebih rendah karena mereka memenuhi syarat untuk inisiatif pembebasan pajak penjualan.

Pemerintah Malaysia baru-baru ini mengumumkan bahwa semua kendaraan yang dipesan pada atau sebelum 30 Juni masih dapat menikmati inisiatif pembebasan pajak penjualan selama kendaraan mereka terdaftar pada atau sebelum 31 Maret 2023.

Zainal mengatakan perusahaan menginvestasikan RM770 juta (setara Rp2,59 triliun) untuk mengembangkan model All-New Perodua Alza sejak April 2018. Mobil tersebut dikembangkan bersama di bawah Daihatsu New Global Architecture (DNGA) di mana desainer dan insinyur Malaysia bekerja dengan rekan-rekan mereka di dalam Daihatsu Motor Co. dari Jepang.

“Kemitraan ini memungkinkan Perodua dan pemasoknya bekerja sama dengan Daihatsu untuk mencapai skala ekonomi dan meningkatkan biaya pengembangan model-model baru, dan dalam hal ini, All-New Perodua Alza,” katanya.

Ia mengatakan All-New Perodua Alza merupakan model kedua yang dikembangkan di bawah DNGA setelah Perodua Ativa yang diperkenalkan pada Maret 2021.

Saat peluncuran, Perdana Menteri Ismail Sabri mengatakan Perodua harus mulai mencoba peluang baru seperti kendaraan listrik (EV) berkualitas tinggi yang terjangkau. Kerja sama dengan perusahaan listrik dan telekomunikasi harus dilakukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim di seluruh dunia.

Baca juga: Alasan jenis MPV dan SUV terus digandrungi masyarakat Indonesia

Baca juga: Tren mobil bekas akan bergeser dari MPV ke SUV

Baca juga: MPV Hyundai STARIA raih penghargaan desain terbaik

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022