Jakarta (ANTARA) - Director of Sales & Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono mengatakan bahwa Pulau Kalimantan memberikan kontribusi sekitar 12 persen terhadap pasar kendaraan niaga Mitsubishi Fuso secara nasional.

Menurut perkiraannya, pulau Jawa menyumbang sekitar 50 hingga 53 persen, sementara luar Jawa sebesar 45 hingga 47 persen. Untuk non-Jawa, pulau Sumatera menjadi penyumbang terbanyak dengan angka sekitar 31 persen, sementara sisanya disumbang oleh Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Baca juga: MMKSI tambah tiga diler baru di Lampung

“Tapi saya bilang itu fluktuatif, sampai dengan Mei bisa saja berubah seiring dengan permintaan (demand) atau sektor pendukungnya, tapi tidak jauh range-nya (dari angka tersebut),” kata Duljatmono saat konferensi pers di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.

Sementara itu, Deputy General Manager of Sales Unit KTB Budiman Sayuti memandang bahwa Kalimantan memiliki posisi yang penting terhadap pasar Mitsubishi Fuso. Ia menyebutkan sekitar 400 hingga 500 unit kendaraan niaga terjual setiap bulan mulai Januari.

“Jadi cukup menjanjikan untuk di area Kalimantan, baik secara keseluruhan maupun di Kalimantan Selatan sendiri,” kata Budiman.

Pada Rabu, KTB Fuso bersama PT Barito Berlian Motor membuka diler baru di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Budiman menyebutkan Kalimantan Selatan sendiri berkontribusi sekitar 15,6 persen terhadap pasar Mitsubishi Fuso di pulau Kalimantan.

Baca juga: Mitsubishi kolaborasi dengan 5 merek otomotif kembangkan ekosistem EV

Menurut Duljatmono, salah satu pendorong pembukaan diler tersebut adalah tersedianya potensi pasar yang terus bertumbuh di Kalimantan, terutama Kalimantan Selatan.

Duljatmono menjelaskan terdapat tiga sektor bisnis di Kalimantan yang mendukung permintaan kendaraan niaga Mitsubishi Fuso, antara lain logistik atau pergudangan, pertambangan terutama batu bara, serta perkebunan sawit.

"Mungkin logistik dan pertambangan batu bara porsinya sama tinggi. Perkebunan sawit agak di bawah kedua karena (bisnis sawit) memang paling banyak di Sumatera dibandingkan dengan Kalimantan. Jadi potensinya kira-kira 40:20 (40 untuk bisnis logistik dan pertambangan, serta 20 untuk bisnis sawit). Tapi semuanya memberikan peluang," terangnya.

Duljatmono menambahkan bahwa pembukaan diler baru di Banjarmasin juga menjadi salah satu upaya yang dilakukan pihaknya untuk menangkap peluang terhadap pelanggan di segmen fleet.

"Mayoritas segmen fleet itu di dalam sektor tadi, khususnya Banjarmasin mayoritasnya adalah fleet. Mungkin 90 persen lebih (pelanggan di Banjarmasin) adalah fleet sehingga (potensi) itu harus kami ambil," katanya.

Potensi pasar kendaraan niaga di Kalimantan, menurut Duljatmono, mulai bergerak naik setelah pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ia juga berharap pertumbuhan menguat pada tahun ini seiring dengan pandemi COVID-19 yang mulai mereda.

Baca juga: Mitsubishi New Colt L300 hadir dengan wajah baru & mesin Euro 4

Baca juga: Bertemu Menperin di Jepang, Mitsubishi siap jadikan RI basis produksi

Baca juga: Mitsubishi Triton punya tampilan baru dan mesin berspesifikasi Euro 4
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022