Museum dengan setidaknya 58 koleksi Vespa ini menempati gedung Bekraf di Bali Gallery / Collection kawasan Nusa Dua, Bali.
"Museum Vespa ini kita mencoba menampilkan koleksi dari teman-teman di Indonesia, artinya tidak ada kolektor dari luar, yang kita tampilkan. Jadi kita coba mengurutkan secara sejarah mulai tahun yang tua, 1948 tapi yang ini sedang ada kendala, sampai paling baru di 2021 yang anniversary," kata Koordinator Museum Vespa Bambang Priambodo di Nusa Dua, Bali, dikutip pada Sabtu.
Baca juga: Seperti apa komunitas Vespa Indonesia di mata dunia?
Bambang mengungkapkan proses kurasinya cukup panjang hingga akhirnya para kolektor berhasil memamerkan koleksi mereka dari tahun ke tahun.
"Jadi di sini juga kelihatan prosesnya, sampai akhirnya di ujung sudah masuk Vespa matik. Jadi dari Vespa tua sampai Vespa matik kita tampilkan, bahkan beberapa memiliki keunikan dalam hal kelangkaan, limited-nya, segala macam," ujarnya.
Soal antusiasme, ia mengatakan banyak penggemar Vespa di Indonesia yang bersemangat akan kehadiran museum ini. Bahkan, banyak yang berharap museum ini bisa hadir secara permanen.
"Pertanyaan itu banyak masuk ke kita, 'Ini apa jadi permanen di sini?'. Tidak, di sini tidak permanen, kita hanya karena event," kata Bambang.
"Mungkin di teman-teman klub Vespa, itu bisa jadi bahan pikiran juga ya. Karena menarik sih sebenarnya (untuk membuat museum Vespa)," ujarnya menambahkan.
Bambang berharap, Museum Vespa di ajang Vespa World Days kali ini dapat menyatukan para penggemar Vespa tanpa memandang apa jenis Vespanya, serta untuk merayakan keunikan dan kreativitas.
"Karena ini tempat sangat terbatas, ya, kita lebih melihat dari sisi uniknya, jadi bukan kita menampilkan murni sejarahnya sekali. Tetapi uniknya tadi karena intinya kita ingin memperkenalkan pecinta Vespa Indonesia, 'Ini ada, lho, Vespa seperti yang kita tampilkan ini di Indonesia'," jelas dia.
"Museum Vespa ini konsepnya kita seperti itu, tapi kita juga tidak mau mengkotak-kotakkan. Jadi kita juga tampilkan Vespa kustom, yang memang justru kita lihat di jalan, kita pilih yang unik secara kreativitas-nya itu kita lihat luar biasa," imbuhnya.
Di sisi lain, Bambang mengatakan ada tiga unit koleksi yang dipamerkan di museum yang akan dilelang, yaitu Vespa PTS konversi elektrik, Vespa Cooper Fundemi, dan satu Vespa kustom lainnya.
Sementara itu, Museum Vespa di Vespa World Days Bali terus buka sepanjang acara, dan tidak dipungut biasa masuk. Pengunjung bisa melihat koleksi sembari membaca trivia unik di setiap unit Vespa yang dipajang.
Baca juga: Piaggio Indonesia sebut pabrik Vespa di Indonesia segera beroperasi
Baca juga: Erick Thohir apresiasi persaudaraan yang terjalin di VWD Bali
Baca juga: Vespa World Days pererat komunitas & dorong ekonomi lokal
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022