Jakarta (ANTARA) - Perusahaan kendaraan listrik asal AS, Lucid Motors, dikabarkan akan menaikkan harga mobil listriknya di pasaran berbarengan dengan upaya memperbaiki jumlah produksi agar bisa meningkat.

Tercatat pada kuartal pertama 2022, Lucid baru mengirimkan 360 mobil listrik ke pelanggannya dan untuk itu dibutuhkan penyesuaian tarif agar permintaan pasar dapat sesuai dengan kemampuan produksi.

Mengutip The Verge pada Senin, mulai 1 Juni 2022 harga Lucid yang baru dinaikkan menjadi 154.000 dolar AS atau setara Rp2,2 miliar untuk Air Grand Touring (sebelumnya 139.000 dolar AS atau setara Rp2 miliar),lalu untuk seri Air Touring menjadi 107.400 dolar AS atau setara Rp1,5 miliar (sebelumnya 95.000 dolar AS atau setara Rp1,3 miliar), dan 87.400 dolar AS setara Rp1,2 miliar untuk Air Pure (sebelumnya 80.000 dolar AS atau setara Rp1,1 miliar).

Dari semua peningkatan itu, setidaknya ada peningkatan rata- rata sebesar 11 persen dari harga sebelumnya.

Baca juga: LG akan pasok baterai mobil listrik untuk Lucid Motors

Baca juga: Lucid Motors perkenalkan CEO baru dari Tesla


Meski demikian untuk model terbaru itu Air Grand Touring Performance yang diumumkan dua pekan lalu akan tetap dijual seharga 179.000 dolar AS atau setara Rp2,6 miliar.

CEO Lucid Peter Rawlinson mengatakan perusahaan tetap memberikan harga sebelum kenaikan kepada pelanggan yang telah melakukan reservasi, hal itu menjadi cara agar tidak ada kegaduhan mengingat kompetitornya Rivian pernah menghadapi masalah yang sama.

"Saya ingin meyakinkan pemegang reservasi kami yang ada, bahwa kami akan menghormati harga saat ini untuk semua pelanggan yang ada serta reservasi baru yang dibuat sebelum akhir bulan. Untuk memastikan keadilan dan prioritas, kami akan menghubungi pemegang reservasi untuk memfasilitasi konfigurasi pesanan sehingga dapat mengunci harga saat model yang sudah ditentukan tersedia,” kata Peter.

Lucid melaporkan kerugian 81 juta dolar AS pada kuartal pertama 2022 atas penjualan 58 juta dolar AS. Tahun lalu, ketika pendapatan perusahaan hampir nol, Lucid melaporkan kerugian 2,9 miliar dolar AS.

Di samping kerugiannya, Lucid rupanya tetap dinanti oleh para pecinta mobil mewah mengingat saat ini sudah ada yang memesan mobil buatan mereka mencapai lebih dari 30 ribu pemesan.

Para pemegang reservasi itu menjadi pasar potensial yang dapat membantu Lucid mendapatkan 2,9 miliar dolar AS dari penjualan produk.

Selain itu mereka juga tengah berupaya mengeluarkan posisi genting akibat keterbatasan rantai pasokan serta gangguan lainnya akibat COVID-19.

Kuartal terakhir, perusahaan yang berbasis di Newark, California itu mengumumkan merevisi ekspektasi produksi tahunan menjadi 12.000 kendaraan dari prediksi awal 20.000 kendaraan.

Rawlinson juga menggembar-gemborkan kesepakatan pembelian 100.000 kendaraan oleh Kerajaan Arab Saudi.

“Ini adalah salah satu pembelian kendaraan listrik terbesar yang saya sadari dan kami senang dapat mendukung Arab Saudi dalam mencapai tujuan keberlanjutan dan ambisi nol bersih dengan membawa EV mewah canggih kami ke Arab Saudi,” katanya.

Investasi dari Arab Saudi terhitung paling banyak dan mendominasi kepemilikan dana untuk Lucid setelah pada 2017 investor itu menggelontorkan 1 miliar dolar AS.

Lucid mengatakan memiliki 5,4 miliar dolar AS sebagai cadangan tunai untuk membuat perusahaannya tetap berjalan hingga 2023.

Baca juga: Lucid naikkan harga untuk sebagian besar model kendaraan mulai Juni

Baca juga: Fisker akan hadirkan jajaran kendaraan mobil listrik terbaru

Baca juga: Nissan siapkan Datsun sebagai merek mobil listrik murah?
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022