Jakarta (ANTARA News) - Penjualan mobil Toyota diperkirakan turun sekitar 12 ribu - 13 ribu unit pada dua bulan terakhir tahun ini, akibat menurunnya pasokan suku cadang maupun mobil dari Thailand, menyusul bencana banjir yang melanda negeri itu.

"Pada November ini penjualan pasti turun, karena pasokan mobil yang selama ini diimpor dari Thailand terganggu," kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat.

Diakuinya, pasokan mobil Toyota dari Thailand sebenarnya tidak besar hanya sekitar 10-15 persen dari penjualan TAM. TAM masih mengimpor sedan seperti Camry, Corolla Altis, Vios, dan Yaris, serta pick Hilux, dari negeri berjuluk "Gajah Putih," itu.

Namun, lanjut Joko, selain mobil yang diimpor utuh (CBU), produksi Toyota Innova dan Fortuner masih tergantung pada impor komponen dari Thailand, untuk beberapa komponen.

"Mungkin pada November penjualan TAM tidak menembus angka 30 ribu unit, sedangkan Desember masih menunggu kepastian produksi dari Thailand," katanya.

Pada Oktober, penjualan TAM secara ritel mencapai angka 31.242 unit. Angka itu naik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 30.114 unit.

Kendati akan mengalami penurunan penjualan pada dua bulan terakhir, Joko optimistis penjualan TAM akan menembus angka lebih dari 300 ribu unit sampai akhir tahun, dengan penguasaan pasar sebesar 36-37 persen.

"Kami yakin bisa mencapai lebih dari 300 unit akhir tahun ini," ujarnya pada lokakarya Grup Astra di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Sampai Oktober total penjualan ritel Toyota telah mencapai 271.287 unit dengan penguasaan pasar sebesar 36,7 persen dari total penjualan mobil secara nasional sebanyak 737.860 unit. (R016*adm/R016/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011