Tokyo (ANTARA News) - Raksasa otomotif Jepang Toyota dan Mitsubishi Motor mengatakan, mereka akan memulai lagi produksi di Thailand setelah bencana banjir negara itu menutup pabrik mereka selama lebih dari sebulan.

Toyota mengatakan, akan mulai lagi berproduksi pada 21 November pada tiga pabriknya di Thailand, yang terpaksa menghentikan operasi pada 10 Oktober.

Penutupan itu memicu kekurangan komponen otomotif di dalam negeri, di Asia dan sejauh Amerika Utara serta Afrika Selatan.

"Toyota mulai memahami sepenuhnya situasi dan ingin memulai produksi sesegera mungkin sehingga normal kembali paga mereka yang

terpengaruh," kata presiden Akio Toyoda dalam sebuah pernyataan Rabu sore.

Toyota, yang telah menahan mengeluarkan perkiraan pendapatan setahun penuh karena menilai dampak dari banjir, telah dipaksa untuk menutup beberapa operasi di Asia, Amerika Serikat, Kanada dan Afrika Selatan karena kurangnya pasokan.

Ia mengatakan akan memulai lagi produksi normal di Amerika Utara minggu depan.

Toyoda mengatakan, terlepas dari masalah yang disebabkan oleh banjir perusahaan tidak memiliki rencana untuk meninggalkan Thailand. "Toyota tidak mempertimbangkan mengurangi operasinya di sini. Meskipun terdapat perbedaan, kita akan ekspansi," katanya.

Rekan raksasa otomotif Mitsubishi mengatakan, pihaknya akan memulai kembali produksi di pabrik Laem Chabang di Thailand mulai Senin, setelah pabriknya ditutup pada 13 Oktober karena kurangnya komponen dari pemasok yang dilanda banjir.

Pemasok terus pulih, "sehingga komponen yang diperlukan untuk model yang diproduksi di pabrik Laem Chabang sekarang tersedia lagi ", kata perusahaan.

"Lebih banyak waktu akan diperlukan untukrantai pasokan (Mitsubishi) untuk pulih sepenuhnya karena dampak buruk dari banjir besar pada pemasok di Thailand," katanya.

"Namun, (perusahaan) dan mitranya bersama-sama akan terus menempatkan upaya-upaya terbaik mereka melanjutkan tingkat produksi normal di pabrik Laem Chabang," katanya dikutip AFP.

(SYS/A026/A027)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011