Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah fokus membidik investasi dalam pengembangan model mobil baru karena memiliki prospek jangka panjang dibandingkan dengan relokasi model lama ke Indonesia.

"Dengan adanya model baru, maka ada investasi baru dan bisnis baru untuk jangka panjang. Minimal model itu berlangsung delapan tahun," kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu.

Ia mencontohkan perubahan model mobil hasil kolaborasi Toyota Avanza-Daihatsu Xenia telah menghasilkan investasi tambahan sekitar Rp900 miliar, terutama untuk "molding" (cetakan) baru.

"Generasi kedua Avanza dan Xenia tersebut memberikan dampak berantai bagi pengembangan bisnis lainnya terutama pemasok komponen otomotif," ujar Budi.

Apalagi kedua model mobil tersebut, merupakan kendaraan terlaris, dan kata dia, memiliki kandungan komponen lokal yang tinggi, mencapai sekitar 85 persen.

"Kami mengharapkan produsen mobil yang sudah ada di Indonesia juga terus mengembangkan model-model baru, dibandingkan membawa model lama yang nantinya tidak diproduksi lagi," kata Budi.

Saat ini, lanjut dia, ada sekitar 15 produsen mobil di dunia yang memiliki basis produksi di Indonesia, antara lain Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Nissan, Suzuki, Isuzu, Foton, Geely, Hino, serta Mercedes Benz, dan BMW.

Dengan asumsi, setiap tahun para produsen mobil tersebut meluncurkan dua model baru, maka setidaknya ada 30 model mobil baru di Indonesia setiap tahunnya, yang membuat bisnis otomotif tanah air semakin berkembang.

"Apalagi biasanya setiap model biasanya bertahan selama sekitar tujuh tahun," katanya.
(R016)

(T.R016/B/A027/A027) 09-11-2011 16:37:27
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011