”Suplai beberapa spare part dari Thailand terhambat sehingga beberapa tipe motor Yamaha Indonesia mengalami penurunan produksi. Tapi untuk memenuhi konsumen terjaga karena tetap tersedia stok ideal, jadi tidak perlu khawatir. Target penjualan Yamaha juga tidak berubah,” ungkap Presiden Direktur Yamaha Indonesia, Dyonisius Beti dalam siaran pers PT Yamaha Motor Kencana Indonesia.
Yamaha juga mengemukakan bahwa stok motor tersedia cukup bagi konsumen hingga akhir tahun.
Penjualan Yamaha sejak Januari hingga Oktober tahun ini mencapai 273.301 unit. Angka tersebut naik sebanyak 26.562 unit dibandingkan penjualan motor sport Yamaha bulan Januari hingga September 2011 yang mencapai 246.739 unit.
V-Ixion masih tetap menjadi primadona motor sport Yamaha dengan menyumbang 20.057 unit di bulan Oktober atau total 205.921 unit sepanjang bulan Januari sampai Oktober 2011. Byson dan Scorpio Z masing-masing terjual 4.162 unit dan 2.343 unit di bulan Oktober. Sedangkan terhitung sepanjang Januari sampai Oktober tahun ini, penjualan Byson menyentuh angka 43.691 unit dan Scorpio Z sebanyak 23.689 unit.
Segmen sport berkontribusi 10,5 persen dari total penjualan Yamaha di bulan Oktober tahun ini. Dibandingkan penjualan segmen sport pada periode yang sama tahun lalu (Januari – Oktober), terjadi kenaikan sebanyak 65.738 unit atau 24 persen. Pada Januari hingga Oktober 2010, motor sport Yamaha terjual 207.563 unit.
Facelift Scorpio Z yang baru dilakukan Yamaha menaikkan optimisme Yamaha untuk menggenjot penjualan segmen sport dengan target 8,1 persen dari total penjualan di bulan November ini. Scorpio Z teranyar memiliki striping motor dan kombinasi warna baru ditambah automatic headlight on (AHO).
Di bulan Oktober tahun ini, total penjualan Yamaha mencapai 253.427 unit dan dari Januari hingga Oktober tercatat angka penjualannya 2.783.920 unit. Yamaha tetap optimis dapat mencapai target penjualan hingga akhir tahun ini yaitu 3,3 juta unit. Target tersebut tidak terhalang banjir yang melanda Thailand dan berdampak pada pasokan suku cadang yang masih diimpor dari sana sehingga terjadi penurunan produksi.
(ANT)
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011