Jakarta (ANTARA News) - Toyota dan Nissan pada hari Jumat mengemukakan telah memperpanjang jeda produksi di pabrik-pabrik mereka di Thailand akibat banjir yang mengganggu pasokan komponen.

Toyota dalam pernyataannya menyebutkan bahwa tiga lokasi pabrik di Thailand belum beroperasi setidak-tidaknya hingga 12 November. Pabrik tersebut berhenti produksi mulai 10 oktober.

Menurut Toyota, banjir Thailand berdampak pada pabrik mereka di Amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Indonesia, Filipina, Vietnam, Pakistan dan Malaysia.

"Keputusan setelah 14 November dan selanjutnya akan didasarkan kepada hasil pemeriksaan dari situasi terakhir," kata Toyota.

Juru bicara Toyota Dion Corbett kepada AFP mengemukakan bahwa penghentian produksi itu berarti ada 69 ribu unit kendaraan yang tak jadi dibuat atau 10 persen dari produksi mereka di Thailand.

Toyota memproduksi 630 ribu kendaraan di Thailand pada tahun 2010. Dampak banjir Thailand juga mempengaruhi produksi di 22 ribu kendaraan di Jepang.

"Masalah utamanya adalah dampak banjir terhadap para pemasok terus berubah, jadi sulit untuk kami memastikan komponen mana dari pabrik yang mana dan kapan mereka sedang kesulitan," kata Corbert kepada AFP.

Toyota menghentikan produksi mereka di Samrong, Gateway dan Ban Pho sejak 10 Oktober. Banjir tidak terjadi di lokasi tersebut tapi pasokan komponen terhenti.

Nissan mengemukakan pabrik mereka paling cepat berproduksi mulai 14 November. Pabrik Nissan tidak terkena banjir tapi mereka kekurangan pasokan komponen. Nissan mengemukakan ada sekitar 40 ribu unit kendaraan yang batal diproduksi akibat banjir itu.

"Karena kurangnya pasokan komponen, produksi di pabrik masih belum berjalan, tapi Nissan akan berusaha untuk melanjutkan produksi sebagian besar kendaraan mulai 14 November," kata Nissan dalam pernyataan.

Terganggunya pasokan komponen tidak mempengaruhi produksi Nissan di luar Jepang namun ada risiko 20 ribu unit kendaraan batal dibuat di Jepang.
(A038)

Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011