Jakarta (ANTARA) - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada akhir November 2021, menegaskan bahwa mereka tidak memproduksi Karimun Wagon R karena akan berfokus pada kendaraan yang lebih ramah lingkungan untuk pasar Indonesia.

Dengan menyuntik mati Suzuki Wagon R di pasar Indonesia, dan menggantikannya dengan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, maka hal itu bisa mendukung program pemerintah yang sedang menggencarkan penurunan angka emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030. Suzuki Indonesia berkomitmen untuk mendukung program tersebut dengan memfokuskan diri pada pengembangan kendaraan elektrifikasi.

4W Marketing Director PT Suzuki IndomobilSales (SIS) Donny Saputra mengatakan bahwa sampai saat ini belom ada pengganti untuk Suzuki Karimun Wagon R dan masih tetap fokus pada kendaraan yang masih eksis dan juga teknologi Suzuki Smart Hybrid.

"Pokoknya nanti akan ada lagi kendaraan setelah kita luncurkan XL7 Alpha FF yang belum lama itu," kata Donny Saputra di Jakarta, Jumat (8/4).

Baca juga: Deretan mobil dan motor baru yang diperkirakan meluncur di IIMS 2022

Untuk semakin mempertegas komitmen Suzuki akan kendaraan yang lebih ramah lingkungan itu, pada ajang Indonesia International Motor SHow (IIMS) pihaknya memamerkan teknologi Suzuki Smart Hybrid di booth mereka.

Menurut dia, Suzuki Smart Hybrid dihadirkan pada saat ini sebagai solusi tepat untuk mengurangi emisi CO2, meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar, serta terjangkau daya beli masyarakat.

Ketika disinggung mengenai akan menjadi kendaraan yang memiliki tingkat ramah lingkungan yang tinggi ini dengan harga yang terjangkau, Donny Saputra masih enggan berkomentar lebih mengenai harga.

"Kalau untuk itu, kami saat ini belum bisa memberikan informasi lebih jauh. Tunggu saja sampai nanti peluncurannya," kata dia.

Meski begitu, dia memberikan beberapa kisi-kisi bahwa nantinya teknologi Suzuki Smart Hybrid ini akan digunakan oleh kendaraan yang saat in menjadi volume maker dari Suzuki di Indonesia.

"Teknologi Suzuki Smart Hybrid ini nantinya akan kita implementasikan untuk kendaraan sebagai volume maker dari Suzuki di Indonesia," ucap dia.

Untuk diketahui bersama, Suzuki Smart Hybrid terdiri dari 3 komponen utama yang menunjang kinerja mesin pembakaran konvensional, yaitu ISG (Integrated Stater Generator), Lithium-Ion Battery dan Regenerative Breaking.

ISG merupakan pengembangan teknologi pertama yang dilakukan Suzuki dalam menciptakan kendaraan yang irit bahan bakar dengan harga terjangkau. Dengan penggunaan komponen ISG dan Lithium-Ion Battery, mobil Suzuki memiliki keuntungan seperti adanya fitur auto-stop, restart yang halus dan senyap setelah auto-stop aktif, bantuan tenaga untuk akselerasi yang lebih ringan saat stop and go, serta kemudahan regenerasi daya baterai selama pengurangan laju kendaraan.

Teknologi Suzuki Smart Hybrid akan lebih terasa manfaatnya saat digunakan dalam kemacetan lalu lintas. Seperti kita ketahui, kota-kota besar di Indonesia identik dengan kemacetan.

Sehingga kehadiran Suzuki Smart Hybrid terasa tepat guna karena dengan adanya fitur auto-stop dan bantuan akselerasi dari ISG, maka akan memberikan dampak pada efisiensi konsumsi bahan bakar secara akumulatif.

Baca juga: Melihat lebih dekat All New Honda BR-V dan Suzuki XL7 FF

Baca juga: Pertama kali sejak 1999, Suzuki Wagon R puncaki penjualan di India

Baca juga: Intip trio mobil modifikasi Suzuki di IIMS 2022, ada XL7 Camper Van
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022