Jakarta (ANTARA) - Bos global Suzuki tampaknya mengurungkan rencana untuk membangun versi listrik dan hibrida dari mobil penggerak empat roda (4WD) legendarisnya, Jimny.
Laman Drive, Selasa, melaporkan, Suzuki sebelumnya pernah mengisyaratkan Jimny hibrida atau listrik pada Januari 2023, ketika siluet 4WD ditampilkan pada slide presentasi investor yang menggoda jajaran kendaraan listrik masa depan perusahaan.
Namun, presiden global spesialis mobil kecil Jepang, Toshihiro Suzuki, kini mengatakan bahwa kendaraan semacam itu akan “merusak” atribut terbaik Jimny.
Baca juga: Selain versi EV, Suzuki pertimbangkan Jimny varian pikap dan hybrid
“Jika Anda berbicara tentang Jimny EV, saya pikir itu akan merusak bagian terbaik dari Jimny,” katanya.
“Saya pikir kekuatan utama Jimny adalah bobotnya yang pas,” Toshihiro menambahkan.
Kutipan tersebut sangat menunjukkan bahwa eksekutif Suzuki tersebut hanya mengacu pada Jimny yang sepenuhnya bertenaga listrik, mengingat penggunaan istilah 'EV'.
Baca juga: Suzuki sabet penghargaan untuk 4 model kendaraan
Namun, publikasi Inggris mengklaim bahwa bos utama mengacu pada tenaga hibrida atau listrik.
“Jika kami ingin terus menyediakan Jimny ke pasar sebagai alat untuk para profesional, mungkin bahan bakar elektronik, atau bahan bakar nabati yang menggunakan teknologi ICE akan menjadi cara untuk menjaga agar Jimmy tetap didukung di masa depan,” kata Toshihiro.
Di Eropa dan Inggris, Jimny sekarang hanya dijual sebagai kendaraan komersial, dengan dua kursi dan pembatas logam di depan bagasi, untuk menghindari target emisi CO2 yang lebih ketat untuk mobil penumpang dibandingkan dengan kendaraan niaga ringan.
Baca juga: Ratusan Suzuki Jimny 3 pintu ditarik dari peredaran akibat masalah pompa bensin
Suzuki Jimny bertenaga listrik akan membantu perusahaan di bawah berbagai standar negara yang saat ini menjunjung keberlangsungan lingkungan, salah satu contohnya Standar Efisiensi Kendaraan Baru (NVES) Pemerintah Australia, yang akan menghukum produsen mobil karena menjual terlalu banyak kendaraan beremisi tinggi.
Produsen dapat terus menjual model yang kurang efisien, tetapi harus diimbangi dengan mobil beremisi rendah atau nol emisi yang berada di bawah target CO2 yang ketat untuk menghindari denda.
Baca juga: Evolusi mobil off-road legendaris Jimny dari masa ke masa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024