Jakarta (ANTARA News) - Penjualan sepeda motor domestik belum terpengaruh krisis finansial global, mengingat posisi keuangan perusahaan pembiayaan (multifinance) masih cukup kuat.

"Penjualan baru terpengaruh jika multifinance kehabisan dana untuk mengucurkan kredit pembelian motor. Sebab, 70-80 persen pembelian menggunakan skema kredit," ujar Executive Vice President PT Astra Honda Motor Johannes Loman di Jakarta, Selasa.

Loman menyatakan, saat perusahaan multifinance kesulitan likuiditas, bunga kredit dan uang muka pembelian motor akan meningkat. Imbasnya, penjualan motor akan tertekan. Situasi seperti ini pernah terjadi pada tahun 2009.

Penjualan motor diprediksi tahun ini mampu menembus 8 juta unit, naik 9,5 persen dibandingkan tahun lalu 7,3 juta unit.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor sampai September 2011 mencapai 6,2 juta unit. Sementara pada September, penjualan mencapai 724 ribu unit.

Pada September lalu, penjualan Honda mencapai 391.733 unit, sehingga akumulasinya mencapai 3,1 juta unit. Sementara Yamaha, terjual 2,5 juta unit.

Suzuki berada di posisi ketiga dengan penjualan 43.643 unit pada September lalu. Alhasil, selama Sembilan bulan 2011, penjualan Suzuki mencapai 397.714 unit.

Kawasaki berada di posisi keempat dengan penjualan 9.906 unit, sehingga akumulasi penjualan mencapai 78.909 unit.

Selain empat pabrikan Jepang ITU, pabrikan India, TVS, membukukan penjualan 2.370 unit. Total penjualan sampai September 2011 mencapai 19.856 unit.
(ANT-258)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011