Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Jerman Audi mengatakan bahwa pihaknya sedang menyesuaikan operasi manufaktur di pabriknya di Hungaria, karena perang di negara tetangga Ukraina mempengaruhi rantai pasokan dan penjualan.

Invasi Rusia ke Ukraina telah merusak harapan untuk pertumbuhan baru di industri mobil Eropa tengah tahun ini dan untuk ekonomi yang lebih luas, sama seperti bisnis yang menantikan pemulihan dari pandemi.

Dikutip Reuters, Jumat, Ketua Audi Hungaria Alfons Dintner mengatakan kepada media briefing bahwa pabrik di kota barat Gyor telah mengubah shift manufaktur mesinnya dan telah menghentikan ekspor ke Rusia, sejalan dengan keputusan pemilik Audi Volkswagen.

Namun dampaknya terhadap pabrik di Hungaria "tidak akan dramatis", kata dia, seraya menambahkan bahwa pabrik tersebut memproduksi 1,6 juta mesin tahun lalu, termasuk 250.000 drivetrain listrik.

"Pendapatan kami akan sedikit lebih rendah, tetapi ini masih awal tahun, dan kami memiliki banyak peluang serius, jadi ada peluang bagus bagi kami untuk menebus banyak hal pada akhir tahun," kata Dintner.

Pabrik Suzuki di Hungaria juga menangguhkan ekspor mobil ke Rusia dan Ukraina mulai Maret, sementara produsen mobil premium Jerman Daimler-Benz mengatakan telah menurunkan produksi menjadi dua shift di pabriknya di Hungaria.

Dintner mengatakan pabrik Audi Hungaria, yang pendapatannya naik 2,6 persen menjadi 7,7 miliar euro (8,52 miliar dollar AS) tahun lalu, telah memenuhi semua pesanan sejauh ini meskipun ada tantangan rantai pasokan.

Baca juga: China setujui Audi dan FAW bangun pabrik mobil listrik

Baca juga: Bridgestone hentikan pabrik di Rusia, sumbang dana untuk Ukraina

Baca juga: BMW jalankan pabrik di Eropa meski invasi Ukraina masih berlangsung
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022