"Yang lebih penting buat kita sebetulnya jangan sampai semikonduktor shortage mempengaruhi produksi mobil di Indonesia," ujar Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Gaikindo perkirakan penjualan mobil 2022 naik berkat insentif PPnBM
Nangoi mengatakan saat ini produksi mobil di Indonesia belum terlalu terpengaruh terhadap situasi kelangkaan semikonduktor global.
Hal itu, kata dia, lantaran kendaraan yang diproduksi di dalam negeri bukanlah mobil listrik yang membutuhkan banyak chip semikonduktor.
"Kalau mobil kita mainannya sudah mobil listrik mobil plug in hybrid dan segala macam kebutuhan semikonduktornya makin banyak, tapi Indonesia mobilnya masih standar," kata Nangoi.
"Untungnya (di Indonesia) engine-nya masih combustion engine (mesin bensin), jadi kebutuhannya masih kurang dibandingkan mobil listrik," tambah dia.
Nangoi menegaskan bahwa sampai saat ini stok semikonduktor masih cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi Tanah Air.
"Jadi jawabannya Indonesia diuntungkan karena saat ini ini belum full yang namanya electric car sehingga kita masih bisa melakukan suplai semikonduktor dari prinsipal untuk memenuhi kebutuhan domestik," ucap dia.
Baca juga: Penjualan mobil Indonesia melesat 66 persen
Baca juga: Strategi Honda pertahankan pangsa pasar di 2022
Baca juga: Krisis chip diharapkan membaik tahun ini
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022