Jakarta (ANTARA News) -  Kendaraan yang mewah dan aman  bagi kalangan tertentu belumlah cukup. Sedan mereka  haruslah juga mampu memberi perlindungan dari serangan.

Pabrikan mobil asal Jerman BMW memamerkan sedan seri 7 yang dilengkapi dengan standar perlindungan keamanan dan pengamanan.

Mobil-mobil itu bisa dilihat di pameran Asia-Pasific Security & Defence Expo Jakarta yang berlangsung dari 23 hingga 26 Maret 2011 di Jakarta.

BMW 760 Li High Security dan BMW 750 Li High Security merupakan model pertama di dunia yang mendapat sertifikat BRV 2009 dan memiliki perlindungan balistik level VR9.  

"Terlihat elegan tapi kekar, pintunya tebal seperti pakai tujuh lapis baja," kata Sigit Hastomo (30) seorang pengunjung pameran.

"Kalau anti-peluru saja sudah biasa, tetapi mobil ini kalau dilihat-lihat bisa juga buat balap," ujarnya.

Proses produksinya  dilakukan di  pabrik BMW  Dingolfing. Komponen chasis yang spesifik telah diadaptasikan dengan bobot yang berat sebagai konsekuensi dari  pemasangan pelat baja  tebal.

Suspensi dan dampernya juga telah disesuaikan. Lapisan kaca khusus laminasi multi-layer setebal 6cm mampu melindungi ruang penumpang dari berbagai serangan.

Kaca bagian dalam dilapisi dengan lembaran polikarbonat, berfungsi melindungi agar serpihan kaca tidak masuk ke dalam kabin.

Kompartemen penumpang dilindungi oleh plat antipeluru pada pintu, atap, pilar, ruang kaki depan, serta pada sekat antara  tempat duduk penumpang belakang dengan bagasi.  

BMW 760Li High Security mengusung mesin 12 silinder  yang mampu menghasilkan tenaga 544 dk pada putaran mesin 5.250 rpm. Torsi puncak mencapai 750 Nm pada putaran mesin 1.500 rpm.

BMW 750Li High Security menggunakan mesin V8 berbahan aluminium yang dipadukan dengan BMW TwinPower Turbo Technology dan High Precision Injection dengan direct fuel injection. Akakselerasi 0-100 km/jam dicapai  dalam  7,9 detik.

Kendati bobot bertambah, mesin pada kedua model ini tetap mampu mempertahankan performanya dalam hal akselerasi dari posisi diam serta keandalan torsinya di setiap tingkat kecepatan. Kecepatan maksimum kedua mobil adalah 210 km/jam.

Mobil ini mengusung sistem intercom dengan mikrofon tersembunyi yang diam-diam bisa digunakan untuk berkomunikasi secara aman dengan orang-orang di luar mobil tanpa harus membuka pintu ataupun kaca mobil.

Beberapa opsi untuk menunjang sistem keamanan termasuk alarm jika terjadi serangan dari arah luar mobil, sistem pemadam kebakaran dengan sensor temperatur untuk memadamkan api pada ruang mesin dan pada bagian bawah mobil, juga sensor gas untuk melindungi penumpang dari serangan senjata gas.

Cara kerjanya, pada saat serangan gas terjadi, maka semua jendela mobil akan bergerak menutup secara otomatis, sistem central lock langsung aktif, saluran udara menutup dan sistem ventilasi pun mengunci. Setelah itu, sebuah piranti tambahan untuk menyuplai udara segar bagi para penumpang di dalam mobil agar tetap mendapatkan oksigen cukup untuk bernapas.

Sistem pengereman  dilengkapi inner caliper untuk memastikan keempat roda tetap bekerja efisien dan stabil, serta proses pengereman yang mulus dengan sensor temperatur serta sistem monitor tekanan udara di keempat ban.
(yud/A038)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011