Konser sudah berjalan saat gadis belasan tahun yang kehilangan penglihatannya saat beranjak dewasa itu memutuskan hadir di konser musik yang menyedot perhatian 50.000 orang tersebut.
Tidak ada kemacetan di jalanan Shanghai malam itu, namun lalu lintas cukup ramai.
Windy duduk tenang di kursi kemudi mobil listrik berkapasitas dua penumpangnya, sambil mengikuti jalannya konser sang ayah yang suaranya dapat ia dengar berkat antena tanpa kabel yang terpasang di bagian atas "Laugh" melalui fitur wifi membuat ia terhubung setiap waktu.
Tidak juga terlihat kekhawatiran pada wajahnya saat tanda indikator otomatis pencarian tempat pengisian baterei "Laugh" berbunyi, tanda baterei mobil listrik yang ia kendarai habis.
"Laugh" dengan pintar akan mencari sendiri tempat pengisian baterei terdekat.
Pengisian baterei dengan cara induksi di tempat pengisian baterei tidak memakan waktu lama, sehingga gadis manis oriental berponi itu masih sempat menyapa ayahnya seusai konser.
Dan yang lebih membahagiakan lagi, malam itu ia mulai dapat melihat cahaya, sehingga memori wajah sang ayah yang mulai samar kembali terlihat nyata olehnya.
Sebelumnya, masih pada hari dan kota yang sama, langkah seorang calon ibu muda terhenti karena kontraksi yang menjadi-jadi. Berkat GPS antena milik "YeZ", mobil listrik bertenaga sel surya, ambulans dapat segera menemukan lokasi ibu muda yang hendak melahirkan tersebut.
Laju mobil ambulans pun tak terkendala oleh ego pengguna jalan yang enggan memberi jalan bagi mobil untuk keadaan darurat tersebut. Hal ini memungkinkan berkat sistem prioritized emergency for vehicle pada mobil-mobil urban yang berlalu-lalang di jalan ramai Shanghai.
Dengan sistem tersebut, mobil-mobil urban mungil di sekitar ambulans secara otomatis menyingkir dengan jarak dua meter dari sisi kanan ambulans, 2,5 meter dari sisi kiri ambulans, dan 12,5 meter dari sisi depan ambulans.
Akhirnya ibu muda dapat melahirkan bayinya dengan selamat di dalam ambulans, dibantu dua perawat berkat bimbingan sang dokter secara virtual menggunakan sistem kombinasi dari GPS dengan teknologi komunikasi antar kendaraan yang juga berfungsi sebagai kendali berkendara secara manual ataupun otomatis.
Sepenggal cerita tentang Mindy dan sang ibu muda tersebut merupakan sebuah mimpi General Motors (GM), yang digambarkan dalam film 3D berdurasi lebih dari 10 menit berjudul "Xing" dengan tema "Freedom of Mobility Brings People Closer Together".
Film itu diputar di layar melingkar sepanjang 38 meter di hadapan setiap pengunjung Paviliun "Shanghai Automotive Industry Corp" (SAIC)-GM di "Shanghai World Expo".
Mobil urban
Pada 2030 diprediksi 60 persen populasi dunia terkonsentrasi di area urban. Selain itu, 20 tahun mendatang kesejahteraan terfokus di wilayah tersebut.
Populasi masyarakat urban di Asia berkembang pesat dibanding wilayah lainnya, mengikuti tren abad ke-20. Populasi masyarakat urban Asia mencapai 234 juta pada 1950, dan mencapai satu miliar pada 1990, dan diperkirakan mencapai 3,4 miliar pada 2025.
Jumlah populasi masyarakat urban di China pada tahun 2025 diprediksi mencapai 231 juta jiwa. Untuk Dhaka, diproyeksikan urbanisasi meningkat mencapai 18,7 juta jiwa pada 2025.
Di India, pertumbuhan ekonomi telah membantu terjadinya ekspansi di sekitar kota seperti Mumbai. Sementara di Tokyo, jumlah urbanisasi diprediksi tidak akan berubah dalam 15 tahun ke depan.
Masalah klasik yang akan menjadi semakin besar dari proses urbanisasi besar-besaran saat itu adalah keterbatasan energi, keterpurukan kondisi lingkungan, masalah keselamatan, keterjangkauan, dan masalah keterbatasan lahan untuk parkir seiring dengan jumlah kendaraan yang menggila.
"Ini karena mobil akan lebih cepat diproduksi dari pada pembangunan jalan," ujar seorang direktur GM Co, Christopher Borroni-Bird, di sela-sela test drive Chevrolet Volt, Electric Networked-Vehicle (EN-V), dan Chevrolet Equinox di Nine Hills Dragon, Provinsi Zhejiang, China.
Alasan itulah yang paling tidak melatarbelakangi produsen otomotif besar asal Amerika Serikat (AS) itu menciptakan jenis transportasi personal yang ramah lingkungan dengan listrik, berukuran seperempat lebih kecil dari mobil konvensional sehingga tidak memakan lahan parkir.
Petinggi puncak GM Tim Lee mengatakan, EN-V merupakan DNA baru dari konvergensi antara elektrivitas dan konektivitas. Sehingga mobil personal yang masih dalam tataran konsep tersebut akan memberikan solusi ideal untuk mobilitas kaum urban di masa depan.
GM pun mematok masa depan tidak terlalu lama, konsep mobil urban ini ditargetkan menjadi sempurna pada 2030. Tim Lee berujar mobil itu memungkinkan orang berkendara bebas dari bahan bakar fosil dan emisi, bebas dari kecelakaan, dan lebih menyenangkan lagi tetap mengikuti tren dengan desain yang futuristik.
EN-V
Pada kesempatan test drive EN-V di Nine Hills Dragon Resort yang terletak di delta Sungai Yangtse, Provinsi Zhejiang, China, pada 26 Oktober, wartawan dari lima negara, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Mongolia, awalnya diizinkan menjadi penumpang dari mobil mungil dengan baterei yang mampu menjangkau hingga 40 kilometer (km) dengan kecepatan hingga 40 km per jam.
Dua EN-V, Pride berwarna merah yang dalam bahasa China disebut Jiao dan Magic berwarna hitam disebut Miao, disediakan untuk dieksplorasi lebih jauh oleh para wartawan.
Apa yang membuat kendaraan ini menjadi ringan?
Berat platform mobil-mobil urban ini hanya 210 kilogram (kg). Sedangkan berat total Jiao hanya 400 kg dengan dimensi panjang 1,5 meter, lebar 1,425 meter dan tinggi 1,64 meter, sementara berat Miao hanya 415 kg dengan dimensi panjang 1,52 meter, lebar 1,405 meter, dan tinggi 1,635 meter.
Body dan kanopi mobil urban ini terbahan fiber karbon, Lexan dan akrilik tipis yang telah disesuaikan. Semua material tersebut banyak digunakan pada mobil balap, pesawat tempur, dan pesawat luar angkasa karena memiliki karakter kuat namun ringan.
Karena itu, Jiao dan Miao tampak ringan melaju dengan kecepatan terkontrol pada maksimum 10 km per jam di jalan datar yang sengaja disediakan di dermaga Nine Hills Dragon Resort yang saat itu berangin kencang dan bersuhu sekitar 10 hingga 11 derajat celsius.
Wartawan ANTARA yang berkesempatan menumpang Jiao yang memiliki desain layaknya kereta cepat dan topeng opera China tersebut merasa seperti berada di atas becak futuristik yang memiliki sudut pandangan luas di bagian depan.
Namun gerakan Jiao yang lembut dalam kecepatan 10 km per jam juga menimbulkan imajinasi lain yakni seperti berada di dalam sebuah robot mungil yang siap bertransformasi ketika hendak beraksi.
Sensasi lain saat ANTARA berkesempatan mengemudikan kendaraan yang mengkonsumsi energi 70 Wh per km tersebut yakni seperti memainkan sebuah "Play Station Portabel", karena stir Jiao berukuran hanya sedikit lebih besar dari permainan tersebut.
Semua fitur berkendara dari mobil urban ini sangat mudah dioperasikan hanya dengan menyentuh tuas mungil yang berbahan karet lembut melekat pada layar sentuh tadi. Tidak memerlukan tenaga besar untuk mengendalikan mobil itu.
Hanya dengan menggerakkan pergelangan tangan ke depan dengan sangat lembut, EN-V akan bergerak maju. Dan mobil akan segera berhenti ketika kedua tuas karet tersebut dikembalikan ke posisi semula atau menggerakkan pergelangan tangan ke belakang dengan lembut.
Jika ingin berbelok atau pun berputar 360 derajat, cukup dengan memutar stir mungil tadi 45 derajat ke kiri atau ke kanan dan EN-V akan berputar pula sesuai keinginan tanpa berpindah tempat.
Bagi yang terbiasa memainkan PSP hampir dipastikan akan mampu mengendarai mobil urban itu dengan baik.
Jangan khawatir dengan kesenangan berkendara, EN-V dilengkapi 5.9 GHz wireless yang mampu menghadirkan komunikasi antarkendaraan dan tentu saja GPS.
Pengguna mobil itu bahkan dapat memperluas jejaring sosial dengan fasilitas web-conferencing.
GM menghitung biaya operasional EN-V yang ternyata satu banding lima atau satu banding enam dari motor konvensional saat ini, satu banding tiga hingga satu banding empat pengoperasian mobil penumpang.
Kendaraan itu dapat dikendarai 24.000 km hanya dengan mengeluarkan dana sekitar Rp1,184 juta.
Tiga mobil konsep urban EN-V Laugh, Pride, dan Magic, telah diciptakan GM bersama dengan rekanannya.
Mobil-mobil ini, ujar Christhoper, akan terus dikembangkan hingga sempurna pada 2030 nanti, sehingga benar-benar menjadi mobil personal yang diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan kaum urban.
Sambil menunggu hingga mimpi itu menjadi sempurna, GM menyatakan cukup puas dengan memvisualisasikan dengan sempurna mobil urban ramah lingkungan, ramah ruang parkir, ramah bagi pengguna jalan, dan ramah bagi pengendara ini melalui "Xing".
(V002/B010)
Oleh oleh Virna Puspa Setyorini
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010