Tokyo (ANTARA News) - Toyota Motor Corp. menghentikan sementara ekspor otomotif ke Iran sejalan dengan sanksi global terhadap program nuklir Teheran, perusahaan itu mengatakan Rabu.

Produsen mobil terbesar dunia itu menghentikan pengapalan otomotif ke Iran sejak awal Juni, "dengan mempertimbangkan lingkungan internasional," kata Toyota dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Perusahaan kami akan terus memantau dengan seksama situasi internasional," kata perusahaan itu tanpa merinci lebih jauh.

Pengapalan otomotif Toyota ke Iran menurun tajam menjadi 250 Land Cruiser "four-wheel-drive" dan kendaraan lainnya pada 2009 dari 4.000 unit pada 2008. Toyota sejauh ini mengekspor 220 mobil pada tahun ini.

Harian bisnis Nikkei melaporkan bahwa ekspor Toyota ke Iran kemungkinan tidak melanggar sanksi Amerika Serikat, namun perusahaan itu memutuskan untuk menghentikan pengapalan karena "perusahaan yang terus bertransaksi dengan Iran berada dalam pengawasan pemerintah AS."

Amerika Utara merupakan pasar utama Toyota, dengan penjualan di Amerika Serikat melampaui penjualan di Jepang. Penjualan Amerika Utara Toyota melonjak hampir 40 persen hingga kuartal April Juni tahun ini.

Dewan Keamanan PBB mengadopsi sanksi baru pada Juni terhadap program nuklir Iran, sementara AS dan Uni Eropa telah memperkuat sanksi mereka sendiri.

Di Amerika Serikat, bisnis apapun yang melanggar sanksi itu menghadapi akses terbatas untuk memasuki pasar Amerika. Washington khawatir Iran sedang mengembangkan arsenal nuklir dengan berlindung di bawah program energinya, sesuatu yang dibantah Teheran.
(A023/A024)
Penerjemah: Bambang
Copyright © ANTARA 2010