Presdir PT Broquet Indonesia, Setiady Sungkono, di sela-sela ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) di Kemayoran, Jakarta, menjelaskan kerusakan pompa bensin kendaraan terjadi akibat turunnya mutu bensin karena oksidasi tangki kendaraan dan perkembangbiakan mikroba yang menimbulkan endapan.
"BBM itu seperti makanan untuk kendaraan, kalau ingin mencegah kerusakan, maka makanannya harus dijaga. Katalis mampu menghambat perkembangbiakan mikroba," katanya.
Katalis, lanjut dia, membuat BBM tetap bersih dan tidak keruh meskipun disimpan lama dalam tangki. Dampaknya, lanjut dia, mesin kendaraan lebih bertenaga 5-10 persen, dan emisi gas buang berbahaya turun hingga 50 persen, serta hemat bahan bakar sampai dengan 15 persen.
"Kondisi BBM yang bersih juga membuat pompa bensin kendaraan lebih awet karena tidak ada endapan di alat saringnya," ujar Setiady.
Sejak dipasarkan di Indonesia pada tahun 2000, katalis BBM Broquet telah terjual di atas 50 ribu unit di seluruh Indonesia, termasuk Papua. Sebagian besar konsumen, kata dia, berasal dari Jabodetabek.
"Pada IIMS kali ini kami telah menjual sekitar 200 Broquet untuk mobil," kata Setiady.
Ia optimis produk asal Inggris yang telah dirakit di Indonesia itu akan meningkat permintaannya, mengingat harga BBM terus meningkat seiring dengan dihapuskannya subsidi secara bertahap akibat cadangan minyak di dalam negeri semakin menipis.
"Katalis Broquet tidak menambah oktan, namun ia mampu merendahkan kebutuhan oktan pada kendaraan dan tidak larut dalam BBM," katanya.
Harga katalis Broquet bervariasi mulai dari Rp100 ribu sampai Rp400 ribu untuk motor, dan Rp800 ribu sampai Rp4,5 juta untuk mobil tergantung silinder mesin yang diusung kendaraan tersebut.
(R016/B010)
Pewarta: Bambang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010