Menurut laporan tersebut, Shell mempertahankan pangsa pasar dunia dengan total volume penjualan sekitar 4.500 kiloton (setara 5 milyar liter) di tahun 2019 dari tiga pasar konsumen, yaitu otomotif (34 persen), otomotif komersial (36 persen), dan industri (30 persen).
Laporan itu mengacu pada penilaian tahun 2019, mencakup semua pasar negara konsumen pelumas, segmen pasar, jenis produk, dan formulasi. Shell mempertahankan posisi nomor satu untuk tiga kategori pelumas yang dilacak oleh Kline yaitu otomotif konsumen, otomotif komersial, dan industri.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Shell global, Carlos Maurer, Executive Vice President Shell Global Commercial, menyatakan di tengah pandemi ini, bisnis pelumas Shell memegang peranan penting dalam mendukung operasi bisnis di seluruh penjuru dunia dengan memasok produk-produk premium yang menjamin efisiensi operasi mesin.
Sedangkan Direktur Pelumas Shell Indonesia, Andri Pratiwa, dalam siaran pers, Sabtu (12/12) mengatakan, "Hal itu benar-benar memotivasi kami untuk terus menawarkan produk, layanan, dan berbagai solusi bisnis yang tepat sesuai dengan kebutuhan para pelanggan dan mitra usaha kami."
Di Indonesia, portfolio bisnis Shell Lubricants semakin kokoh dalam 20 tahun terakhir. Mereka ekspansi pabrik pelumas LOBP di Marunda, Bekasi yang dimulai Maret 2020 yang akan menggenjot kapasitas produksi dari 136 juta liter per tahun menjadi 300 juta liter per tahun.
Dalam merespon perkembangan kebutuhan masyarakat di era digital untuk dapat mengakses produk secara daring (on-line), Shell Indonesia membuka Shell Indonesia Official Store di enam marketplace yaitu Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, JD.ID, dan Bukalapak.
Baca juga: Satu dekade, Shell Eco-Marathon ajak mahasiswa berinovasi
Baca juga: Upaya Federal Oil dorong perekonomian bengkel lokal
Baca juga: Gojek - Shell Retail Indonesia perkuat layanan digital
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020