Jakarta (ANTARA) - Daimler menyematkan teknologi pengereman darurat otomatis di bus terbaru Mercedes-Benz Intouro dalam upaya menghindari kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki maupun pengendara sepeda di jalan raya.

Fitur pengereman otomatis bernama Active Brake Assist 5 itu ketika aktif mampu membuat bus berhenti sepenuhnya untuk menghindari pejalan kaki yang bergerak.

Melindungi pengguna jalan terlemah seperti pejalan kaki dan pengendara sepeda sangat penting di Mercedes-Benz. Terutama dalam pengoperasian bus terjadwal, topik ini sangat penting, kata Daimler dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu.

Mercedes-Benz Intouro, bus darat baru, adalah bus pertama yang menampilkan sistem bantuan pengereman darurat unik Active Brake Assist 5 (ABA 5), tonggak sejarah lain dalam evolusi keselamatan.

Baca juga: 15.000 karyawan Daimler beresiko kena PHK

Baca juga: Daimler mulai kirim truk listrik Fuso eCenter ke pelanggan


Sebagai sistem bantuan pengereman darurat pertama yang tersedia secara global untuk bus, sistem bantuan yang tersedia secara opsional ini juga dapat mempengaruhi manuver pengereman berhenti penuh otomatis untuk menghindari pejalan kaki yang bergerak.

Selain itu, ABA 5, seperti sistem pendahulunya ABA 4, dapat secara otomatis melakukan manuver pengereman berhenti total untuk menghentikan kendaraan guna menghindari halangan diam atau bergerak.
Fitur pengereman otomatis Actice Brake Assist 5 bus Mercedes-Benz Intouro untuk menghindari pejalan kaki atau pengendara sepeda. (ANTARA/Daimler)


Fitur keamanan opsional lainnya pada Mercedes-Benz Intouro antara lain Sideguard Assist, sistem bantuan belok dengan deteksi pejalan kaki. Sideguard Assist berbasis radar memperingatkan tentang objek bergerak seperti pejalan kaki atau pengendara sepeda dan juga rintangan yang tidak bergerak.

Dengan kedua sistem bantuan tersebut, Intouro yang baru memberikan tingkat keamanan yang belum pernah ada sebelumnya untuk bus.

Dengan berbagai versinya, jajaran Mercedes-Benz Intouro baru mencakup banyak sekali kebutuhan. Ini mencakup segala sesuatu mulai dari bus praktis tingkat dengan kompartemen bagasi hingga bus sekolah dan bus antar-jemput, serta untuk memindahkan karyawan ke lokasi kerja dan untuk perjalanan sehari dan tamasya akhir pekan.

Aerodinamika yang dioptimalkan dan bodi yang baru dikembangkan dan lebih ringan memastikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Bergantung pada operasi kendaraan, konsumsi hingga tiga persen lebih rendah pada varian standar.

Baca juga: Buntut dieselgate, Daimler siap selesaikan gugatan konsumen AS

Baca juga: Daimler-CATL siapkan baterai berdaya jelajah 700km untuk Mercedes Benz

Baca juga: Daimler rugi Rp32 triliun gara-gara COVID-19
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020