Pembuat mobil itu mengatakan dalam sebuah email yang dikirimkan kepada karyawan, bahwa PHK akan ditawarkan secara sukarela, terutama yang memiliki keinginan dan memenuhi syarat untuk pensiun atau pensiun dini.
"Kami dalam proses untuk membuat Ford lebih bugar dan efektif di seluruh dunia," kata Presiden Ford Amerika, Kumar Galhotra yang dikutip melalui Reuters, Kamis.
Baca juga: Ford Bronco lahir kembali, begini tampilannya sekarang
Baca juga: Nissan Magnite, calon pesaing Ford EcoSport dan Hyundai Venue
"Kami telah memprioritaskan produk dan layanan tertentu dan menyesuaikan staf kami agar lebih selaras dengan pernyataan kerja baru kami," tambah dia.
Ford mengatakan, bahwa mereka akan fokus dengan menargetkan margin operasi sebesar 10 persen di Amerika Utara. Tahun lalu, sebelum pandemi virus korona melanda operasi, margin operasi Ford Amerika Utara adalah 6,7 persen.
Perusahaan yang berbasis di Dearborn, Michigan sebelumnya memperkirakan kerugian setahun penuh karena dampak pandemi. Mereka mengharapkan keuntungan sebelum pajak antara 500 juta dolar AS dan 1,5 miliar dolar AS pada kuartal ketiga, dan kerugian pada kuartal keempat saat meluncurkan beberapa kendaraan baru.
Tahun lalu, Ford memangkas 7.000 pekerjaan bergaji secara global, serta menargetkan 12.000 tambahan PHK dan penutupan pabrik di Eropa. Itu juga merestrukturisasi operasi di China dan Amerika Selatan.
Selain itu, Ford juga telah mengganti kepala eksekutif pada 1 Oktober menjadi Jim Farley yang sebelumnya dikepali oleh Jim Hackett.
Baca juga: Ford "recall" Edge, F-150, dan Lincoln MKX karena masalah selang rem
Baca juga: Ford kenalkan bos baru pengganti Jim Hackett
Baca juga: Penjualan lesu, Mazda alami kerugian ratusan juta dolar
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020