Penetapan ini dikatakan oleh pembuat mobil Amerika Serikat itu beberapa waktu lalu, dikutip dari Reuters, Sabtu.
Kendaraan listrik GM, banyak di antaranya adalah mobil baterai serba listrik, akan diproduksi di China dengan hampir semua bagiannya berasal dari pemasok lokal, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada acara Tech Day Shanghai.
Reuters melaporkan pada Rabu pagi bahwa GM berencana untuk merombak line-up China guna membendung penurunan penjualan setelah lebih dari dua dekade pertumbuhan di negara yang menyumbang hampir seperlima dari keuntungannya.
Bos GM China yang baru, Julian Blissett, mengatakan kepada Reuters bahwa teknologi baru, seperti EV dan mobil dengan pengemudian nyaris hands-free untuk jalan raya, akan memainkan peran kunci dalam inisiatif GM di China.
Ini juga merupakan bagian dari dorongan untuk mendapatkan kembali penjualan tahunan di negara tersebut menuju puncaknya yang dicapai pada tahun 2017, dengan total empat juta penjualan.
GM tidak mengatakan dalam pernyataannya berapa banyak model baru atau model yang didesain ulang secara signifikan, yang rencananya akan diluncurkan di China selama lima tahun ke depan.
"China akan memainkan peran penting dalam mewujudkan visi kami," kata CEO GM Mary Barra dalam pernyataannya, merujuk pada inisiatifnya untuk menciptakan apa yang digambarkannya sebagai masa depan "nol tabrakan, nol emisi, dan nol kemacetan" melalui elektrifikasi dan teknologi mengemudi cerdas.
GM telah mengatakan rencananya untuk menginvestasikan lebih dari 20 miliar dolar AS dalam kendaraan listrik dan otomatis secara global pada tahun 2025. Tidak jelas berapa banyak dari investasi itu akan dibelanjakan di China.
Baca juga: Lyriq mobil listrik pertama Cadillac, bukan sedan tapi crossover mewah
Baca juga: GM bersiap rilis SUV Hummer listrik
Baca juga: Vlade Divac mundur sebagai GM Kings, Dumars jadi Plt
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020