Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil mewah Jerman yang juga anak perusahaan Volkswagen Grup, Audi memprediksi penjualan otomotif secara global akan pulih dari pandemi COVID-19 pada tahun 2022 hingga 2023.

Pimpinan Eksekutif Audi, Markus Duesmann mengatakan bahwa COVID-19 menimbulkan dampak jangka panjang pada banyak lini industri.

"Kami memperkirakan krisis corona punya efek jangka panjang", kata Duesmann kepada harian Jerman, Handelsblatt, dilansir Reuters, Jumat (24/7).

"Kami mengalami kuartal kedua yang sangat sulit. Segalanya mulai membaik, tetapi tidak setajam seperti yang diharapkan," katanya.

Ia menambahkan bahwa beberapa negara memang berhasil bangkit, misalnya China, namun negara-negara lain masih berkutat pada masalah corona sehingga membutuhkan waktu pulih lebih lama.

Audi saat ini mengandalkan kenaikan permintaan pada kendaraan listrik, berkat sokongan insentif pemerintah. Audi menargetkan penjualan 40.000 unit E-tron hingga akhir 2020.

Duesmann mengatakan, pada semester pertama 2020 mobil listrik E-tron terjual 17.000 unit.

Baca juga: Audi ingin rebut 35 persen pasar mobil listrik Korsel

Baca juga: VW-SAIC investasi Rp8,62 triliun untuk produksi sedan Audi di Shanghai

Baca juga: Audi luncurkan e-tron listrik di Korea Selatan
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020