Perangkat lunak yang dipermasalahkan adalah fitur untuk memungkinkan panggilan darurat.
Lebih lanjut, hal ini merupakan salah satu fitur yang diwajibkan untuk disematkan, menurut peraturan dari Uni Eropa sejak tahun 2018.
Baca juga: Penjualan mobil listrik Eropa justru melonjak saat corona
Baca juga: Volkswagen investasikan 450 juta euro untuk produksi baterai
Perusahaan otomotif Jerman itu akan memutuskan dalam beberapa hari ke depan bagaimana menangani mobil yang terkena dampak, seperti penarikan kembali, hingga pembaruan perangkat lunak.
Sementara itu, VW juga berencana mengisi celah pasar segmen kendaraan listrik, dengan membuat mobil listrik kecil berharga lebih murah dari yang beredar di dunia sekarang ini.
Volkswagen akan mengisi celah pasar itu dengan merek kendaraan listrik baru berharga terjangkau yang diproduksi untuk konsumen massal, sebagian besar di Eropa dan Asia, menurut laporan Automotive News, beberapa waktu lalu.
Volkswagen Group mengatakan akan mengenalkan 70 mobil listrik dari 2019 hingga 2028.
Baca juga: VW akan buat mobil listrik murah untuk Eropa dan Asia
Baca juga: Terlalu berisiko, VW dan Toyota tunda lagi operasional pabrik AS
Baca juga: VW resmi operasikan lagi pabrik Wolfsburg, 1.400 unit sepekan
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020