Jakarta (ANTARA) - Ford Motor Co berencana untuk membuka kembali pabriknya di Amerika Serikat, namun ia harus dapat meyakinkan para pemimpin Serikat Pekerja Otomotif (UAW) untuk mengirim anggotanya kembali bekerja.

Dilaporkan Reuters, Sabtu, UAW sejauh ini belum setuju untuk mendukung pembukaan kembali pabrik mobil AS. Mereka menilai bahwa awal Mei masih terlalu dini untuk memulai kembali operasi di pabrik.

Ford sendiri memiliki tenaga kerja berserikat terbesar di AS dengan sekitar 56.000 anggota UAW.

"Kami siap untuk mendapatkan kejelasan dari para pemimpin dan pemerintah," kata Chief Operating Officer Ford Jim Farley.

Baca juga: Baru dipasarkan, mobil Ford terbaru ditarik dari peredaran

Baca juga: Di tengah pandemik corona, penjualan Ford jatuh 12,5 persen


Farley menambahkan pihaknya juga telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan.

Sementara, Presiden UAW Rory Gamble mengatakan serikat pekerja sedang bernegosiasi dengan para pembuat mobil di Detroit, AS tentang pembukaan kembali pabrik.

Mereka mempertimbangkan adanya alat pelindung bagi pekerja, kejelasan mengenai seberapa cepat jalur perakitan harus bergerak, dan berapa banyak pengujian yang harus dilakukan.

"UAW meminta pengujian sebanyak mungkin untuk mencegah penyebaran terhadap virus," kata Gamble dalam pernyataannya.

Sebelumnya, Ford telah menunda rencananya untuk memulai kembali operasi di pabrik di Amerika Utara pada 3 Mei mengingat perintah untuk tinggal di rumah diperpanjang di wilayah Michigan.

Baca juga: Terlalu berisiko, VW dan Toyota tunda lagi operasional pabrik AS

Baca juga: GM, Ford, dan Fiat Chrysler berencana berproduksi pada 18 Mei

Baca juga: Ford kenalkan Mustang listrik Cobra Jet 1400
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020