Jakarta (ANTARA) - Toyota Motor Corp mengatakan bahwa pihaknya berharap secara bertahap dapat melanjutkan produksi di pabrik Amerika Utara mulai awal Mei 2020.

Dilansir Reuters, Jumat, Toyota akan memberlakukan prosedur keselamatan baru yang signifikan setelah menghentikan sementara operasi di pabriknya pada bulan Maret karena pandemi virus corona.

Pembuat mobil terbesar Jepang itu mengatakan pihaknya memperkirakan produksi akan berlangsung lamban pada bulan depan. Perusahaan itu menambahkan, masih belum jelas kapan industri akan diizinkan untuk melanjutkan operasi di Meksiko.

Baca juga: Toyota Yaris Cross meluncur tahun ini, begini tampilannya

Baca juga: Produksi Toyota Afrika Selatan turun hingga 20 persen karena corona


Toyota akan menambahkan pemeriksaan suhu untuk semua karyawan pabrik, peralatan pelindung pribadi, menggunakan pintu masuk dan keluar "tanpa sentuhan" dan bahkan akan melarang penggunaan elevator yang tidak darurat.

"Tidak ada yang akan kembali normal untuk masa mendatang," kata kepala administrasi Toyota Motor Amerika Utara Chris Reynolds, yang mengatakan ia mengharapkan produksi akan meningkat pada bulan Mei nanti "untuk memenuhi permintaan konsumen."

Sementara di Jepang, industri mobil Jepang akan mencoba untuk menghindari penundaan operasi selama pandemi virus corona, namun tetap memprioritaskan keselamatan pekerjanya, kata Asosiasi Produsen Otomotif Jepang.

Banyak dari pembuat mobil Jepang yang telah menangguhkan beberapa operasi produksi. Sementara, sebagian besar pabrik mereka di luar negeri telah ditutup karena permintaan mobil merosot dan karantina wilayah di sejumlah negara.

Baca juga: Toyota ungkap tampilan baru Harrier

Baca juga: Pasar mobil baru Indonesia Maret 2020 turun 3,5 persen

Baca juga: Honda Odyssey jadi armada pengantar pasien corona di Jepang
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020