Dilansir Reuters, Sabtu, Trump untuk pertama kalinya menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan, mengatakan GM tidak bergerak cukup cepat meskipun sebelumnya pada hari Jumat (27/3) GM mengumumkan akan mulai membangun ventilator dalam beberapa minggu mendatang.
Ditanya tentang negosiasi dengan GM mengenai ventilator, Trump menyatakan kemarahan dengan keputusan perusahaan untuk menutup pabrik perakitan di Ohio yang penting secara politis. Dia juga mengkritik keputusan GM sebelumnya untuk membangun pabrik di luar Amerika Serikat.
"Saya tidak membahasnya dengan pandangan yang baik," Trump mengatakan pada konferensi pers perundingan GM. Penasihat Gedung Putih Peter Navarro mengatakan pemerintah mengalami "hambatan" dengan GM minggu ini.
Baca juga: Trump izinkan GM, Ford, Tesla buat ventilator, bantu RS tangani corona
Baca juga: GM dan Ford bahas bantuan medis perangi corona bersama pemerintah AS
GM mengatakan dalam sebuah pernyataan dalam menanggapi Trump bahwa mereka telah bekerja dengan perusahaan ventilator Ventec Life Systems dan pemasok GM "sepanjang waktu selama lebih dari seminggu untuk memenuhi kebutuhan mendesak ini" dan mengatakan komitmennya untuk ventilator Ventec "tidak pernah goyah."
Undang-undang tersebut memberikan kekuasaan kepada presiden untuk memperluas produksi industri dari setiap bahan atau produk utama untuk keamanan nasional dan alasan lainnya.
Sementara itu, per Jumat (27/3), jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Amerika Serikat mencapai 100.000, tertinggi di dunia menurut penghitungan Reuters, dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.550.
Trump juga mengatakan negara-negara seperti Inggris, Jerman, Spanyol dan Italia membutuhkan ventilator dan bahwa jika volume berlebih tidak diperlukan, Amerika Serikat dapat mengekspornya.
Sebelumnya, Trump mengecam GM dan Ford Motor Co karena bergerak terlalu lambat hanya beberapa jam sebelum GM mengatakan akan membangun peralatan medis di pabrik Indiana.
GM dan Ford secara terpisah mengumumkan awal pekan ini bahwa mereka bekerja dengan perusahaan peralatan medis untuk membantu meningkatkan produksi ventilator.
GM dan mitranya Ventec mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengerahkan 1.000 pekerja untuk membangun ventilator di pabrik bagian dan kapal Kokomo, Indiana, sesegera bulan depan.
Mereka bertujuan untuk membangun setidaknya lebih dari 10 ribu unit per bulan dengan target sebanyak 200 ribu ventilator.
Baca juga: Toyota, GM perpanjang masa henti operasional pabrik
Baca juga: GM, Ford, FCA bentuk Satgas COVID-19
Baca juga: GM dan Ford minta karyawannya bekerja dari rumah
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020