Penarikan ini mulanya dipicu oleh keluhan pengguna di sebuah forum yang melaporkan bahwa mobil Mazda3 miliknya tiba-tiba berhenti meskipun di depannya tak ada kendaraan lain yang mengerem atau berhenti.
Mazda kemudian mengumumkan penarikan resmi yang melibatkan Mazda3 2019 dan 2020, mengutip laporan The Drive, Kamis.
Masalah pengereman yang "ngacau" itu telah memengaruhi sedikitnya 35.000 unit Mazda3.
Baca juga: Rawan mogok, 260.000 mobil Mazda ditarik termasuk Mazda 3 terbaru
Cacat tersebut berasal dari Smart Brake System Mazda3 yang akan mengaktifkan rem secara otomatis saat mobil mendeteksi ada rintangan di depannya.
Sistem bantuan pengereman cerdas telah menjadi populer di mobil, pertama kali muncul pada kendaraan mewah seperti Volvo dan Mercedes Benz.
Sistem pertama muncul pada 2010 sebagai prekursor awal untuk kemudi otonom. Sekarang mode otonom ada di seluruh jajaran mobil termasuk bantuan jalur dan bantuan parkir.
Kesalahannya, menurut Mazda, adalah masalah perangkat lunak yang menyebabkan Mazda3 mendeteksi rintangan palsu dan menerapkan pengereman darurat.
Mazda mengatakan bahwa pengemudi mendapat peringatan sebelum itu terjadi. Ada alarm yang dapat didengar serta indikasi di layar. Tidak ada yang bisa dilakukan pengemudi untuk mencegahnya.
Ini akan menjadi penarikan kedua tahun ini untuk Mazda3. Awal musim panas 2019 ini, Mazda3 memiliki kesalahan pabrikasi yang meninggalkan celah antara baut hub dan flensa hub.
Ini akan menyebabkan mur roda kendur dan ban bisa terlepas. Penarikan mempengaruhi 25.000 unit kendaraan.
Baca juga: All-New Mazda3 diresmikan di Indonesia
Baca juga: Mazda3 digadang-gadang jadi andalan ketiga penjualan di Indonesia
Baca juga: Mazda Akan `Recall` 514.000 Mobil
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020