Jakarta (ANTARA News) - Produsen mobil premium asal Eropa, BMW  belum mau berkomentar soal terkait kemungkinan kenaikan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

"Saya belum mau komentar soal tersebut, karena saya belum tahu pasti soal itu," kata Presiden Direktur BMW Group Indonesia, Ramesh Divyanathan di Jakarta, Kamis.

Namun dia memprediksi jika kenaikan PPnBM terjadi, mungkin akan ada perubahan pada permintaan terhadap mobil-mobil yang memang dikenai kenaikan pajak.

"Mungkin permintaan akan berubah jika diumumkan nanti," katanya.

Pihaknya, lanjut Ramesh, memang lebih banyak menyediakan produk-produk mobil dengan kapasitas mesin di bawah 3.000 cc, seperti salah satu produk yang baru diluncurkan hari ini, All-new BMW X5.

"Mayoritas penjualan BMW berasal dari produk di bawah 3.000 cc," katanya.

PPnBM ini juga menjadi pertimbangan BMW untuk belum membawa All-new BMW X5 xDrive 35d bermesin diesel.

"Kami akan bawa, tapi tidak tahun ini," katanya.

Pihaknya ingin melihat animo masyarakat terhadap dua varian bermesin bensin terlebih dahulu.

"Dan kami juga mau lihat soal PPnBM," katanya.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014