Jakarta (ANTARA) - General Motors (GM) mencatatkan kenaikan pendapatan berkat penjualan truk pickup berharga mahal untuk segmen atas, yang mampu mengimbangi penurunan penjualan mereka secara global, terutama di China.

"Kami benar-benar mulai melihat potensi pendapatan dari pickup," kata Chief Financial Officer GM, Dhivya Suryadevara, dilansir AFP setelah produsen otomotif Amerika melaporkan laba kuartal kedua 2019 pada Kamis (1/8).

GM mengumumkan pencapaian rekor transaksi di Amerika Utara pada kuartal itu, yakni rata-rata 37.126 dolar AS atau Rp524,4 juta untuk setiap unit mobil.

Harga rata-rata itu berhasil meningkatkan pendapatan operasional di wilayah tersebut, kendati jumlah kendaraan yang dijual pada kuartal tersebut menurun.

Secara total, pendapatan bersih GM naik 1,2 persen menjadi 2,4 miliar dolar AS dari periode tahun lalu. Namun, penjualan mereka di Amerika Utara turun 4 persen yang disebabkan kurangnya persediaan barang di jaringan penjualan mereka.

Kendati demikian, GM bersiap memenuhi kebutuhan konsumen dengan meluncurkan beberapa model baru pada tahun depan, termasuk truk pickup model terbaru.

"Kami pikir pondasinya tetap kuat, terutama di pasar truk," kata Suryadevara.


Baca juga: Penjualan Tesla naik, tapi masih rugi 408 juta dolar

Baca juga: Otomotif Indonesia tatap optimis paruh kedua 2019

Baca juga: Mercedes-Benz kembali pimpin pasar segmen mobil premium
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019