Teknologi MHEV mengintegrasikan baterai lithium-ion dan belt alternator starter (BAS) menjadi sistem kelistrikan utama 48 volt. Teknologi itu memungkinkan Q8 untuk menjelajah di antara kecepatan 55 - 160 km/jam dengan kondisi mesin mati.
Mesin akan digantikan oleh motor elektris saat mobil masuk pada kecepatan 55 km/jam dan sedang berada dalam kondisi meluncur (cruising). Saat berdeselerasi BAS dapat mengumpulkan kembali energi hingga 12kW, hasilnya teknologi itu mampu memangkas konsumsi bahan bakar hingga 0,7 liter setiap 100 km.
"Dengan MHEV Q8 bisa berjalan tanpa mesin hidup selama 40 detik dalam range 50 - 160 km/jam. Pada saat pengemudi melakukan akselerasi MHEV tetap menyuplai energi sehingga kendaraan lebih cepat," kata Adi Setiadi selaku After Sales Manager Pt Garuda Mataram Motor di GIIAS 2019, Tangerang, Rabu.
Lebih lanjut, menurut Adi, teknologi MHEV hanya dapat bekerja secara optimal pada saat kecepatan mobil di antara 55 - 160 km/jam.
"Kalau sudah di atas 160 km/jam motor elektris tidak mampu memberikan tenaga. Ini hanya Mild-Hybrid bukan full hybrid seperti teknologi mobil Audi lainnya," ujarnya.
Selain itu, Audi Q8 dilengkapi mesin V6 bensin 3,0 liter yang dapat menghasilkan tenaga puncak 340 hp dan torsi 500 Nm dengan transmisi otomatis 8-speed Triptonic.
Audi Q8 dipasarkan di Indonesia dengan harga Rp2,45 miliar (on the road) dengan delapan pilihan warna berbeda.
Baca juga: Audi Q8 resmi dipasarkan di Indonesia
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019