"Saya tidak senang karena (pabrik) itu ditutup ketika semua hal lain di negara kami sedang booming," kata Trump melalui cuitannya yang dilansir Reuters, Senin.
Mengacu pada pembicaraan dengan CEO GM Mary Barra, Trump menambahkan, "Saya minta dia untuk menjualnya atau melakukan sesuatu dengan cepat. Dia menyalahkan UAW (United Automobile Workers/Serikat Pekerja Otomotif), saya tidak peduli, saya hanya ingin itu kembali dibuka!"
Trump juga mencuit pada Sabtu (16/3), yang isinya mendesak GM agar kembali membuka pabrik itu, "Toyota berinvestasi 13,5 miliar dolar di AS, yang lain juga. GM HARUS BERTINDAK CEPAT. Waktu adalah yang utama!"
Pabrik Ohio ditutup setelah meluncurkan Chevrolet Cruze terakhir di Lordstown pada 6 Maret.
Penghentian pabrik itu mengancam 1.500 tenaga kerja. Sejak 2017, GM memangkas dua dari tiga shift produksi di pabrik itu yang berimbas pada 3.000 tenaga kerja, karena melambatnya permintaan mobil kecil.
Kendati demikian, GM tetap memproduksi Cruze di Meksiko untuk pasar lain, namun bukan untuk Amerika Serikat.
Perusahaan juga mengklaim bahwa 400 karyawan Lordstown menerima tawaran pindah kerja ke pabrik GM lainnya.
Kompleks manufaktur itu telah memproduksi lebih dari 16 juta kendaraan sejak dibuka pada 1966, termasuk 2 juta Chevrolet Cruze sejak 2010.
Baca juga: GM tunda penutupan pabrik Detroit, tetap memproduksi sedan sampai 2020
Baca juga: GM optimistis pendapatan 2019 meningkat berkat segmen pickup
Baca juga: GM tambah investasi 22 juta dolar untuk pabrik mesin
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019