Jakarta (ANTARA News) - Ford Motor Co sedang berencana untuk memindahkan lokasi produksinya dari Inggris dan telah menyampaikan hal tersebut kepada Perdana Menteri Inggris Theresa May, seperti dilaporkan The Times pada Selasa(12/2).

Produsen mobil asal Amerika Serikat itu mengatakan kepada perdana menteri dalam sebuah pertemuan tertutup dengan para pemimpin bisnis, bahwa mereka sedang mempersiapkan lokasi alternatif di luar negeri, kata The Times, dikutip Reuters, Rabu.

Ford tidak segera bisa dihubungi untuk diminta komentar.

Ford, yang mengoperasikan dua pabrik mesin di Inggris, bulan lalu mengatakan bahwa ia menghadapi tagihan hingga 1 miliar dolar AS jika Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Pembuat mobil dan pabrikan lain juga memperingatkan terkait Brexit tanpa kesepakatan akan menyebabkan gangguan pada rantai pasokan dan ancaman terhadap pekerjaan. Inggris dijadwalkan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret.

Perusahaan lain pada pertemuan tertutup dengan May menyampaikan peringatan yang sama seperti Ford, The Times melaporkan.

“Ini bukan tentang kemungkinan lagi - kami mengambil langkah-langkah karena ketidakpastian. Ini nyata, " kata peserta saat panggilan berlangsung.

Pekan lalu Nissan Motor Co mengatakan membatalkan rencana untuk membangun X-Trail SUV baru di Inggris dan akan memproduksinya hanya di Jepang, mengatakan bahwa ketidakpastian atas kepergian Inggris dari Uni Eropa membuatnya sulit untuk merencanakan masa depan.

Ford adalah merek otomotif terlaris di Inggris, yang merupakan pasar terbesar ketiga dan tujuan untuk sekitar satu dari tiga mobil yang dibuat di pabriknya di Cologne, Jerman. Mempekerjakan sekitar 13.000 orang di Inggris.

Baca juga: Kasus Ford Kuga terbakar tewaskan pengemudi di Afsel mulai diusut

Baca juga: Ford kenalkan Mustang paling bertenaga dari yang pernah ada

Baca juga: Volkswagen dan Ford resmi beraliansi
Penerjemah: Chairul Rohman
Copyright © ANTARA 2019