Kendati demikian, pembuat mobil asal Italia justru mengkhawatirkan kebijakan "shutdown" pemerintah AS yang berkepanjangan, akan menunda penjualan Ram 3500 sehingga bakal membebani operasional perusahan, dilansir Reuters, Rabu.
Perusahaan mengatakan Badan Perlindungan Lingkungan sudah memberikan sertifikasi untuk versi 3500 berbahan bakar bensin dan diesel.
Mereka menambahkan, kendaraan baru tersebut menurut jadwal akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Adapun "shutdown" pemerintah AS selama 35 hari berakhir pada Jumat setelah Kongres dan Gedung Putih menyetujui perpanjangan pendanaan selama tiga minggu.
Baca juga: FCA tarik 1,4 juta kendaraan, terakhir terkait kantong udara Takata
Baca juga: Lampu rem bermasalah, ribuan Jeep dan Pacifica ditarik di China
Baca juga: Bedanya membeli mobil mewah dari APM dan importir umum
Penerjemah: Chairul Rohman
Copyright © ANTARA 2019
Copyright © ANTARA 2019