Jakarta (ANTARA News) - Pekerja General Motors Co di pabrik perakitan di Oshawa, Ontario melakukan aksi protes yang mengganggu jalannya produksi selama sekitar dua jam pada Rabu (9/1) pagi, kata seorang juru bicara serikat pekerja, menyusul protes serupa pada Selasa (8/1) malam.

Tindakan itu terjadi setelah Unifor, serikat pekerja yang mewakili pekerja otomotif, gagal memperoleh dukungan GM atas usulan mereka untuk menyelamatkan pabrik itu, menurut laporan Reuters dikutip, Kamis.

Unifor, yang telah berjanji menghentikan rencana GM untuk menutup pabrik Oshawa pada akhir 2019, bertemu dengan pejabat GM di Detroit pada hari Selasa.

"Pekerja sekarang sudah kembali ke jalur dengan produksi diharapkan kembali normal," kata juru bicara Unifor Kathleen O'Keefe. Sementara produksi terpengaruh selama sekitar dua jam.

Pada Selasa malam, produksi berhenti selama hampir lima jam setelah para pekerja menurunkan alat-alat mereka, kata serikat pekerja.

Penutupan pabrik di Oshawa, yang menurut GM akan berdampak pada 2.973 pekerja, diumumkan pada November tahun lalu, sebagai bagian dari restrukturisasi yang bertujuan memangkas biaya lantaran investasi perusahaan meningkat pada kendaraan listrik dan otonom.

GM juga belum mengalokasikan produk baru untuk empat pabrik di Amerika Serikat, memperbesaar kemungkinan penutupan dan menghilangkan total sekitar 15.000 pekerja di Amerika Utara.

Fasilitas Oshawa, yang memproduksi GM Chevrolet Impala, Cadillac XTS, Chevrolet Silverado dan GMC Sierra, memiliki kapasitas untuk memproduksi 310.000 kendaraan, tetapi pemanfaatannya pada 2018 hanya 22 persen, menurut LMC Automotive.

"Kami memahami frustrasi serikat kami, tetapi saat ini dibutuhkan kerja sama untuk memberikan dukungan, transisi, dan pelatihan bagi karyawan kami," kata juru bicara GM David Paterson.

Baca juga: Serikat pegawai gugat GM atas pelanggaran kontrak kerja sementara

Baca juga: GM pangkas 50 pekerja pabrik baterai di Detroit
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019