Washington (ANTARA News) - Produsen mobil di Amerika Serikat telah memperbaiki lebih dari 7,2 juta inflator kantong udara merek Takata yang rusak sepanjang 2018, sejalan dengan upaya perusahaan-perusahaan otomotif itu demi menuntaskan proses "recall" akibat kecacatan airbag tersebut.

Menurut laporan independen dilansir Reuters, sebanyak 37 juta kendaraan dengan 50 juta kantung udara sudah ditarik, kendati masih ada 16,7 juta airbag yang harus diganti.

Deputi National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), Heidi King, menyatakan bahwa tingkat perbaikan rata-rata naik 30 persen, dilansir Reuters, Sabtu (22/12).

Tingkat perbaikan pada Ford Rangers 2006 meningkat dari 6 persen pada Januari menjadi 82 persen pada Oktober 2018, sementara recall Honda model 2001-2003 mencapai tingkat perbaikan 96 persen, kata laporan itu.

Baca juga: Toyota Indonesia kembali panggil kendaraan terdampak airbag Takata

Sebelumnya, terdapat 23 kasus kematian di seluruh dunia yang dikaitkan dengan pecahnya inflator kantung udara Takata, termasuk 15 kasus di Amerika Serikat.

Masalah ini memicu penarikan kembali yang tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah industri otomotif karena melibatkan sekitar 100 juta inflator dari 19 produsen mobil utama.

Namun, masalah ini tidak akan selesai dalam waktu dekat karena pembuat mobil dikabarkan masih akan menarik 10 juta inflator pada Januari, menurut laporan itu.

Sampai saat ini terdapat 21 kasus kematian pada kendaraan Honda Motor Co yang telah dilaporkan, dua dari Ford Motor Co. Kedua produsen mobil itu meminta pemilik dari kendaraan yang masuh daftar recall agar tidak menggunakannya sampai inflator itu diganti.

Masalah recall itu membuat Takata mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Juni 2017. Pada April, pembuat komponen otomatis Key Safety Systems menyelesaikan kesepakatan 1,6 miliar dolar AS untuk mengakuisisi Takata.

Baca juga: Takata daftarkan kebangkrutan di AS dan Jepang

Baca juga: Masalah airbag, Audi "recall" A6 di Vietnam
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018