Dilansir Reuters, Senin, Badan-badan negara federal, termasuk polisi, membeli kendaraan Volkswagen yang dilengkapi dengan perangkat untuk menguji emisi diesel, dan koran tersebut mengutip juru bicara kementerian keuangan yang mengatakan bahwa ini merupakan "tugas anggaran" untuk menuntut ganti rugi.
Baden-Wuerttemberg telah berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan Volkswagen tetapi tenggat waktu telah berlalu sebelum kesepakatan bisa dilakukan, kata surat kabar itu.
Kementerian keuangan negara, yang dijalankan oleh Partai Hijau Jerman, berencana untuk mengajukan klaimnya sebelum akhir tahun, surat kabar itu menambahkan.
"Kami tidak tahu soal klaim tersebut dan karena itu tidak dapat berkomentar," kata juru bicara Volkswagen kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa Volkswagen tidak melihat adanya kepantasan memasukkan unsur kerusakan dalam klaim karena mobil-mobil tersebut aman dan laik jalan.
Mengikuti pembaruan perangkat lunak mesin untuk mengatasi masalah emisi, kendaraan itu mematuhi peraturan- peraturan lalu lintas jalan KBA di Jerman, katanya.
Harian Rheinische Post mengatakan negara regional lainnya, North Rhine-Westphalia - juga pemilik armada mobil Volkswagen - sedang mempertimbangkan menuntut Volkswagen atas kerusakan, mengutip menteri kehakiman negara itu.
Volkswagen mengatakan sekitar 11 juta mobil diesel di seluruh dunia dipasangi alat yang bisa menipu uji emisi yang dirancang untuk membatasi asap mobil yang berbahaya.
Mereka telah setuju untuk membayar miliaran dolar di Amerika Serikat untuk menyelesaikan klaim dari pemilik, regulator lingkungan, negara dan diler. Mereka juga menawarkan untuk membeli kembali 500.000 kendaraan di Amerika Serikat yang mencemari.
Perusahaan belum mencapai kesepakatan serupa di Eropa, di mana mereka menghadapi miliaran euro dalam klaim dari investor dan pelanggan dalam krisis bisnis terburuk dalam sejarahnya.
Baca juga: Saham Volkswagen naik 3,63 persen, Bursa Jerman ditutup melonjak
Baca juga: Volkswagen pangkas pembiayaan 3,4 miliar dolar AS tingkatkan margin laba
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018