Saat itu Elon Musk mencuit bahwa ia akan membeli kepemilikan dari publik senilai US$ 420. Pendanaan aman.
Menurut laporan itu, Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF) telah menggenggam 5 persen saham Tesla dan berusaha memperluas pangsa itu secara dramatis. Bloomberg menulis bahwa investasi akan menjadi bagian dari rencana untuk memperluas kekayaan negara melampaui pasar minyak, yang telah terguncang dalam beberapa bulan terakhir dan mungkin berada di bawah ancaman jangka panjang dari negara-negara yang ingin beralih ke energi terbarukan.
Meski demikian, hanya satu hari sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa manajer PIF tidak tertarik untuk mendapatkan porsi Tesla yang lebih besar lagi. Laporan itu mengatakan keraguan itu sebagian karena dibutuhkannya panduan dari partner pembelian Tesla yang dikabarkan, Softbank, yang telah diinvestasikan PIF 45 miliar dolar AS, dan sebagian karena PIF telah membeli rival Tesla, GM Cruise. Jadi.
Musk mengatakan dalam pengumuman awalnya — yang beberapa awalnya dianggap sebagai lelucon karena 420 adalah apa yang disebut "angka gulma" —bahwa pendanaan telah dijamin untuk kesepakatan itu. Hal itu tidak dapat diperiksa dengan mudah karena kerahasiaan yang melekat dalam proses penawaran, tetapi mungkin saja Musk hanya mendapatkan bagian dari pendanaan, salah satu mitranya mundur, atau dia mencoba memproses penawaran untuk mendapatkan yang lebih baik.
Komisi Sekuritas dan Bursa dilaporkan telah melakukan penyelidikan atas tweet Musk itu, konon dengan maksud untuk menentukan apakah itu menyesatkan, salah, dan/atau upaya untuk memanipulasi harga saham. Ada juga spekulasi liar bahwa Musk hanya menggertak dan smeua cuitan soal Tesla itu adalah akal bulusnya untuk lolos dari situasi buruk, demikian seperti yang di lansir dari gizmodo.com.
Baca juga: Tesla kesulitan penuhi layanan purnajual di Norwegia
Penerjemah: Chairul Rohman
Copyright © ANTARA 2018
Copyright © ANTARA 2018