Kyoto (ANTARA News) - Pembayaran nontunai untuk penggunaan jalan tol saat ini tengah mulai diterapkan oleh Indonesia dengan menggunakan kartu tol elektronik alias e-Toll.

Meski dianggap sebagai sebuah kemajuan, nyatanya, di Jepang pembayaran nontunai menggunakan e-Toll sudah lama ditinggalkan dan dihentikan sejak 2006.

Gantinya adalah pemanfaatan teknologi yang lebih unggul yakni sistem pembayaran tol elektronik otomatis atau electronic toll collection (ETC).

Penerapan ETC di Jepang dimulai sejak 2001 dan penghentian penggunaan e-Toll yang menyusul lima tahun berselang ditempuh untuk mengatasi kemacetan.

"Kami tidak lagi menggunakan kartu. Sekarang keluar tol sangat mudah. Mobil yang akan masuk dan keluar tol diberikan alat yang ditempat di posisi depan mobil. Dengan kecepatan 20 km/perjam. pintu tol akan terbuka dengan sendirinya," kata Ogawa Tahahiro, pemandu tur rombongan jurnalis dari Honda Prospect Motor di Kyoto, Minggu.

Menurut dia, supir tidak lagi berhenti untuk mengeluarkan kartu, sekarang pintu tol dapat terbuka dengan sendirinya dengan memakai alat itu dan jumlah yang harus dikeluarkan pun langsung diketahui.

"Kami tinggal melakukan pembayaran yang terhubung dengan kartu kredit," katanya.

Dengan memakai alat ini, menurut Ogawa, dirinya sangat terbantu. "Selain itu ada diskon jika masuk jalan tol pada malam hari, diskon bisa sampai 50 persen," ujarnya.

"Menurut data sudah 90 persen pemilik mobil di Jepang menggunakan alat ini. Pihak pengelola tol juga masih menyediakan pembayaran tunai namun ini hanya pada beberapa wilayah di pedesaan" katanya.
Pewarta:
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017