Hamburg (ANTARA News) - Ford mempertimbangkan untuk membuat minivan listrik "Streetscooter" untuk dikembangkan bersama perusahaan logistik Jerman, Deutsche Post DHL Group, dan kedua perusahaan itu masih mencari cara memperluas proyek tersebut, menurut pejabat senior Ford di Jerman.

DHL mengatakan pada bulan lalu bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk memperluas aliansi dengan Ford. Jerman merupakan pasar utama Ford untuk kendaraan yang dijual mulai 32.000 euro guna menekan polusi mesin diesel.

"Kami melihat ini secara rinci dan merenungkan apakah jumlah unit dapat dinaikkan," ujar pimpinan Ford Jerman Gunnar Herrmann dilansir dari Reuters.

"Permintaan ada di sana, seseorang sekarang perlu melihat bagaimana model bisnis ini dapat dipindahkan ke dimensi yang berbeda," katanya lalu menambahkan bahwa Ford telah mendapatkan permintaan dari seluruh dunia sejak bermitra dengan Streetscooter pada bulan Juni.

Kemajuan perangkat lunak di perusahaan manufaktur memungkinkan pendatang baru di industri otomotif seperti DHL, Google dan start-up bisa memanfaatkan rantai pemasok guna merancang dan menguji konsep kendaraan baru, tanpa mempekerjakan ribuan pekerja teknik atau menginvestasikan miliaran dolar untuk mendirikan pabrik.

Deutsche Post awalnya mengembangkan minivan untuk penggunaan internal dan sebagai tanggapan atas kebutuhan transportasi dalam kota yang semakin meningkat seiring meningkatnya pengiriman paket untuk belanja online.

Namun kelompok yang berbasis di Bonn tersebut berencana untuk mencari lokasi produksi lain yang menghasilkan dua kali lipat produksi tahunan menjadi 20.000 van pada akhir tahun.

Herrmann mengatakan Ford sedang mempelajari kondisi yang dibutuhkan untuk membangun model di Jerman.

"Mobil listrik hanya akan melihat terobosan jika kami memproduksi (mereka) dengan biaya yang sangat efektif," katanya. "Akan sulit jika kami menerapkan proses produksi biasa. Kami perlu kreatif dan mengambil perspektif yang berbeda."
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2017