Karawang (ANTARA News) - Salah satu tantangan dalam menerapkan penggunaan kendaraan listrik adalah perangkat penyimpan daya atau baterai yang memerlukan waktu isi ulang yang lama dan baterai yang tak bisa didaur ulang jika masa pakainya habis.

Menjawab hal itu, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, menjelaskan bahwa saat ini Toyota sedang mengembangkan baterai baru dengan masa pakai yang lebih tahan lama.

"Sekarang lagi dikembangkan, dan bukan hanya Lithium ya. Ada teknologi baru yang memperpanjang life time baterai. Kedua, charging time-nya supaya lebih rendah," kata Warih Andang Tjahjono kepada wartawan di Karawang, Jawa Barat, Rabu kemarin.

Warih menjelaskan pengembangan baterai untuk mobil listrik terus berjalan ke arah yang lebih baik dan memudahkan konsumen.

Ia juga menjelaskan mobil listrik yang akan masuk ke Indonesia kemungkinan dalam kondisi utuh alias completely build up (CBU) kemudian pada masa mendatang akan completely knocked down (CKD).

"Sudah on the way. Pasti nanti ada step-nya, seperti industri otomotif. Pertama CBU, kemudian CKD," jelas Warih.

Warih pun mengatakan setelah tahun 2020 secara bertahap Toyota Indonesia akan memproduksi kendaraan ramah lingkungan.

"Setelah 2020 akan fokus produksi fuel efficien vehicle," pungkas Warih.

(Baca: C-HR dan Prius Gen 4, gambaran mobil masa depan Toyota)

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017