“Naga Lima” besutan Yusuf pun merebut gelar The Greatest Suryanation Motorland 2016 setelah mampu mengalahkan motor-motor lain yang ada di Malang dan berhasil menyisihkan motor terbaik dari empat kota lainnya.
Yusuf berikut motor karya pun berhak berangkat ke Jepang untuk menghadiri ajang Yokohama Hot Rod Custom Show ke-25 pada 3 Desember mendatang.
“Setelah melalui penghitungan yang ketat, hasil diskusi para dewan juri dan juga berbagai pertimbangan tingkat kesulitan dalam menggarap sebuah motor. Suryanation sepakat motor garapan milik M Yusuf Adib ini menjadi The Greatest Suryanation Motorland 2016 mengalahkan ratusan motor lain yang ikut pada ajang Suryanation Motorland 2016,” jelas Ari Kusumo Wibowo selaku Brand Manager Surya PT Gudang Garam Tbk, dalam siaran persnya baru-baru ini.
“Saat proses membangun mesin 5 silinder ini jalannya tidak mulus banyak rintangan yang harus saya hadapi, terlebih saat bengkel saya terbakar habis dua tahun lalu,” kata Yusuf yang juga pendiri komunitas Psycho Engine Indonesia.
Sekitar dua tahun lalu, musibah kebakaran memusnahkan bengkel termasuk rumah miliknya. Musibah tersebut memusnahkan hampir semua harta dan karya yang ia miliki termasuk proses riset mesin 5 silinder yang tengah ia persiapkan.
“Proses pembuatan motor ini sempat terhenti padahal sudah berjalan sekitar 50% namun karena kejadian tersebut mesin itu habis tidak tersisa dilalap api,” tambahnya.
Setelah musibah tersebut, ia mencoba bangkit dengan menyelesaikan proses pembangunan motor Honda Tiger dengan 5 silinder ini. Ia pun harus mengulang kembali dari awal proses pembangunan mesin.
Berkat kerja kerasnya itu, “Naga Lima” karya Yusuf memenagi gelar tertinggi sebagai The Greatest Suryanation Motorland 2016.
Sebagai apresiasi dari pihak Suryanation, Yusuf berhak untuk membawa karyanya ke ajang Yokohama Hotrod Custom Show ke-25 di Jepang yang akan berlangsung 3 Desember 2016 mendatang.
“Sebetulnya ini cita-cita saya sejak lama untuk mengharumkan Indonesia lewat karya yang saya buat. Mimpi itu sekarang ada di depan mata saya,” kata Yusuf yang kelahiran Blitar, Jawa Timur 1979, menambahkan.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Copyright © ANTARA 2016