Jakarta (ANTARA News) - Komisi Uni Eropa akan menemui kelompok pembela hak pelanggan pada pekan ini demi memastikan mereka telah menempuh langkah yang cukup untuk menuntut ganti rugi bagi pengendara mobil Eropa yang terdampak skandal kecurangan uji emisi Volkswagen.

Komisioner perlindungan hak konsumen, Vera Jourova, pada Senin (5/9) setempat mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa skandal Dieselgate merupakan tantangan bagi Uni Eropa dan Komisi terkait telah menelisik adanya kemungkinan pelanggaran lebih dari dua aturan yang berlaku di seluruh wilayah Uni Eropa.

Kedua aturan tersebut adalah Pedoman Penjualan dan Jaminan Konsumen yang melarang perusahaan melebih-lebihkan klaim ramah lingkungan dalam penawaran penjualan mereka serta Pedoman Praktik Niaga Tidak Sehat, yang berlaku di seluruh wilayah Uni Eropa.

"(Mereka) menetapkan standar tinggi untuk diterapkan seluruh negara anggota bila mana aturan tersebut dilanggar. Sepertinya itu yang terjadi dalam kasus yang disebut-sebut Dieselgate ini," kata Jourova.

Kelompok pembela hak pelanggan dan otoritas nasional pada pekan-pekan belakangan menyampaikan umpan balik bahwa VW tak memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pelanggan, katanya menambahkan.

Pihak VW menilai tuduhan dari komisi hak konsumen Uni Eropa mengada-ada dan menolaknya.

"Meskipun, sementara itu kami berada dalam dialog rutin dan konstruktif dengan otoritas dan lembaga-lembaga berwenang Brussels," kata Volkswagen dalam sebuah pernyataan resmi.

Jourova berencana menemui asosiasi pelanggan pada Kamis (8/9) setempat dan lembaga-lembaga perlindungan konsumen nasional pada 29 September 2016, serta Volkswagen pada waktu yang belum ditentukan.

"Tentu saya tidak ingin menempuh langkah serius tanpa komunikasi yang diperlukan dengan perusahaan. Saya tidak bisa mengatakan akan mengambil pendekatan lebih ketat. Saya ingin mereka memerhatikan legislasi yang valid dan mempertimbangkan apa yang bisa mereka lakukan," kata Jourova, meski ia tak menyebutkan apa yang disebut "langkah serius" itu.

Volkswagen sebelumnya telah menyetujui ganti rugi senilai miliaran dolar AS untuk para pelanggan mereka di Amerika Serikat, namun hingga saat ini masih menolak tuntutan serupa untuk 8,5 juta unit kendaraan terdampak yang dipakai di Eropa, demikian Reuters.

Penerjemah: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2016