"Banyak peningkatan yang kami lakukan pada Prius generasi terbaru ini," kata GM Divisi Manajemen Engineering Kendaraan Hibrid Toyota Motor Corp (Yoshiro Onomura) di Shizouka, Jepang, Rabu.
Pada Prius generasi sebelumnya, tingkat konsumsi BBM masih di bawah 32,6 km/liter.
Tidak hanya tingkat konsumsi BBM yang kian hemat, mobil ini pun makin ramah lingkungan, terkait emisi gas buang (karbon) yang kian rendah, dan tenaga juga juga naik, serta tingkat kebisingan yang makin rendah.
"Emisi gas buangnya masih ada karena mobil ini (Prius) masih mengkonsumsi bensin, namun emisinya makin turun," ujarnya.
Prius adalah mobil hibrid pertama Toyota yang dikembangkan tahun 1997. Generasi pertama dan kedua masih mengusung mesin bensin berkapasitas 1.500 cc di samping mesin listrik yang membuat kendaraan ini hemat energi dan ramah lingkungan.
Namun pada generasi ketiga Prius telah menggunakan mesin 1.800 cc yang dipadu dengan mesin listrik dengan dukungan baterai yang lebih baik sehingga makin hemat energi dan kian turun emisi gas buangnya.
Eksekutif GM Area PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy mengatakan Prius generasi 4 sudah bisa diorder oleh pelanggan otomotif Indonesia.
"Kami sudah bisa menerima spot order untuk Prius generasi 4 ini," ujarnya.
Ia menilai Indonesia bisa memulai inisiasi mobil ramah lingkungan dengan memberi dukungan dan insentif kepada kendaraan "hijau," termasuk yang berteknologi hibrida.
"Kendaraan hibrida paling mudah 'diterapkan' di Indonesia sebagai mobil ramah lingkungan, karena tidak membutuhkan kesiapan infrastruktur yang baru seperti stasiun pengisian bahan bakar hidrogen atau gas," kata Anton.
Pewarta: Risbiani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016